Dark/Light Mode

Menteri Teten: Kolaborasi Komoditas Kopi Dan Pelaku Seni Ciptakan Inovasi Berdaya Saing

Rabu, 8 Februari 2023 14:31 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) di acara Pameran Lukisan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Rabu (8/2). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) di acara Pameran Lukisan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Rabu (8/2). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Kekuatan komoditas kopi dan para pelaku seni kopi menurut Teten, sangatlah berkesinambungan. Sehingga menjadi kolaborasi yang baik dari dua sektor industri tersebut.

Berdasarkan data Kemenparekraf, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia pada 2021 memberikan kontribusi cukup besar yang mencapai 6,98 persen atau dengan nilai Rp 1.134 triliun. Kuliner, fesyen dan kriya menjadi subsektor penyumbang terbesar untuk PDB ekonomi kreatif dengan kisaran 75 persen.

"Saat ini ekonomi kreatif menjadi gerakan dari lokomotif baru untuk pengembangan ekonomi di Indonesia, sehingga saya berharap pelaku usaha ekonomi kreatif terus mencoba hal baru demi kemajuan ekonomi kreatif," jelas Teten.

Baca juga : KitKat Kolaborasi Aerostreet Ajak Cintai Produk Indonesia

Untuk itu, mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekonomi kreatif, subsektor seni rupa dapat menjadi peluang besar maka bagi pelaku seni rupa, agar terus meningkatkan kompetensi sehingga keterampilan yang dimiliki semakin baik dan dapat menghasilkan karya seni yang baru.

Sekaligus mengangkat nama Indonesia di tingkat dunia dengan menghasilkan lebih banyak lagi pelukis kopi Indonesia yang dikenal dunia.

"Saya harap, pameran ini dapat membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong UMKM Ekonomi Kreatif Indonesia semakin tangguh, adaptif, inovatif, dan berdaya saing," harapnya.

Baca juga : Kolaborasi WINGS Peduli, UI, dan RSUI Ciptakan Healing Garden

Di kesempatan yang sama, Ketua Coffee Painter Indonesia Jan Praba menuturkan, kopi telah menjadi salah satu komoditas utama dan unggulan bagi Indonesia dalam perdagangan dunia selaras dengan budaya/kebudayaan Tanah Air, serta pengaruh budaya/kebudayaan dari luar yang berkembang di Indonesia.

"Kopi dan warisan budaya melebur menjadi sebuah persembahan yang bernilai estetika tinggi, kebanggaan akan hasil karya seni rupa dan terpampang di atas kanvas dengan sentuhan estetika dalam berbagai ekspresi," ungkap Jan.

Perkembangan sejarah kopi selaras dengan perkembangan dan esistensi seniman Indonesia yang dimulai sejak jaman penjajahan yang kita kenal dan diwakili oleh Raden Saleh, kemudian masa pergerakan-kemerdekaan tercatat ada nama-nama seperti Affandi, S, Soediojono, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Dede Eri Supria, Heri Dono dan lainnya.

Baca juga : Menteri Siti Targetkan Penataan Batas Kawasan Hutan Selesai Tahun Ini

Tahun 2023 ini, merupakan kegiatan kedua pameran dengan judul dan tema yang sama, yaitu Coffee in Culture Heritage 2 bertempat di ruang pamer Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta.

Coffee Painter Indonesia, merupakan komunitas perupa yang mengekspresikan karyanya melalui media kopi di atas kanvas karea melihat dua hal yang sangat membanggakan. Pertama kopi sebagai sala satu komoditas utama bangsa,serta yang kedua adalah warisan budaya yang begitu kaya, merupakan dua kekuatan maha dahsyat.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.