Dark/Light Mode

Bandara Internasional Dipangkas Jadi 15

Pariwisata & Maskapai Lokal Makin Bergairah

Senin, 13 Februari 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Di situ ada kesepakatan, silakan Pak Menhub, kita akan membuka international airport (sebanyak) 14-15 saja,” ujar Erick, di Jakarta, Rabu (1/2).

Dia menilai, kesepakatan itu dilakukan untuk mendukung peningkatan wisata dalam negeri.

Utamanya, kata dia, agar masyarakat lokal mau berlibur di tempat-tempat wisata dalam negeri. Sehingga konektivitas pener­bangan lokal akan diperbaiki.

Baca juga : Banyak Dikunjungi Partai Politik, Golkar Menang Pengalaman

Selain itu, pemangkasan jum­lah bandara internasional di Indonesia juga bertujuan untuk mengurangi WNI (Warga Negara-negara Indonesia) yang berlibur ke luar negeri.

“Yang kita tidak mau kan, membuka airport sebanyak-banyaknya, (tapi) lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri daripada (turis asing) yang (datang) di dalam negeri,” ungkap Erick.

Padahal bila dilihat, kata Erick, pariwisata itu sebanyak 70 persen wisatawan lokal dan 30 persen wisatawan asing.

Baca juga : Hari Pers Nasional, Ibas Harap Pers Kritis Bermartabat

“Pak Sandi (Menparekraf Sandiaga Uno) juga sekarang mendorong percepatan pari­wisata, agar bisa mulai recover,” lanjutnya.

Mantan bos Inter Milan ini menjelaskan, nantinya BUMN akan mendukung pawisata na­sional dengan menghadirkan se­banyak 140 pesawat atau armada yang berasal dari Pelita Air, PT Citilink Indonesia dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Dia menegaskan, tak ingin mengulangi kesalahan maskapai Garuda Indonesia, yang sebe­lumnya lebih mementingkan penebangan internasional.

Baca juga : Gandeng Archipelago International, airasia Super App Gaet Wisatawan Mancanegera Ke Indonesia

“Artinya, kami fokus ke do­mestik Citilink, Pelita, Garuda. Tetapi yang internasional (tetap)ada,” katanya.

Bandara yang di daerah dan tidak termasuk dalam 15 bandara internasional yang dimaksud Pemerintah, nantinya tetap boleh beroperasi.

“Tapi, (beroperasi) hanya untuk (melayani jamaah) umrah dan haji,” pungkas Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.