Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Genjot Penetrasi & Pemahaman Produk Syariah, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit
Senin, 13 Februari 2023 19:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebagai leader perbankan dan ekonomi syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong pemahaman berbagai pihak terhadap berbagai produk keuangan syariah. Di mana saat ini market perbankan syariah baru menyentuh angka 7 persen.
Untuk itu, BSI menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta, sebagai upaya mendorong market share, serta literasi keuangan syariah yang lebih luas lagi.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi dan networking bertaraf internasional yang digelar pertama kali oleh industri, yakni BSI.
Baca juga : Genjot Perekonomian & Kesejahteraan Di Aceh, BSI Ajak Kolaborasi Berbagai Pihak
Pihaknya mengajak para stakeholder dan nasabah khususnya para pelaku perbankan syariah dan sektor swasta, agar mempromosikan dan memanfaatkan peluang investasi dalam instrumen keuangan syariah.
“Bukannya ini (market share 7 persen) menjadi angka yang kecil, tetapi kami melihatnya sebagai peluang yang masih terbuka sangat lebar untuk melakukan penetrasi. BSI GIFS ini bertujuan, agar memberikan pemahaman yang komprehensif tentang tantangan industri keuangan syariah di tengah ancaman resesi global,” jelas Executive Vice President Corporate Finance & Solution BSI Indra Kampono saat menggelar konferensi pers GIFS di Jakarta, Senin (13/2).
Dijelaskannya, GIFS yang di tahun pertama ini, mengambil tema ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ merupakan salah satu upaya dari BSI untuk mendapatkan masukan-masukan dan mempelajari pengalaman dari para expert keuangan syariah global.
Baca juga : Genjot Kemampuan Produsen Lokal, SKK Migas Gelar Kapasitas Nasional III
Mulai dari akademisi hingga praktisi, agar BSI dapat semakin mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah secara nasional dan semakin berkontribusi secara global.
“Kami optimis, seiring prediksi Bank Indonesia (BI) bahwa ekonomi syariah pada tahun ini akan tumbuh positif. Di mana sektor prioritas halal value chain akan tumbuh 4,5 persen sampai 5,3 persen, dan pembiayaan berbankan syariah akan tumbuh 14-16 persen,” ungkap Indra.
Ia menegaskan, industri keuangan dan perbankan syariah di Tanah Air harus terus berdaptasi terhadap berbagai perkembangan ekonomi syariah di mancanegara, meski ekonomi global diprediksikan mengalami resesi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya