Dark/Light Mode

Bisnis Digital Marketing Diramal Makin Moncer

Senin, 19 Agustus 2019 18:51 WIB
Caption :
Accesstrade Indonesia berkolaborasi dengan Synergy dan AcaraBaru menggelar panel discussion tentang Growth Hacking Through Digital Marketing to Empower Your Business. (Foto: Ist)
Caption : Accesstrade Indonesia berkolaborasi dengan Synergy dan AcaraBaru menggelar panel discussion tentang Growth Hacking Through Digital Marketing to Empower Your Business. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegiatan pemasaran atau marketing serta strateginya diyakini telah mangalami pergeseran pola. Dari yang tadinya menjalani traditional marketing promotion kini mulai banyak yang beralih memanfaatkan media digital promotion. 

CEO Accesstrade Indonesia, Prayudho Rahardjo mengatakan, dewasa ini transisi periklanan dan juga marketing kian pesat. Para pebisnis pun merubah strategi untuk meraih tujuan utama bisnis serta faktor pendukung terpenting. 

“Saat ini penting untuk memilih  strategi dalam memilih media promosi atau channel yang tepat untuk meningkatkan Return of investment (ROI),” kata pria yang akrab disapa Yudho ini, dalam diskusi bertajuk Growth Hacking Through Digital Marketing to Empower Your Business, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Real Madrid Vs Celta Vigo, Berharap Pada Rekrutan Anyar

Digital Marketing Manager Bukalapak, Yudhistira Ditya Pratama, meyakini tren penggunaan digital marketing akan terus populer di Indonesia. Hal ini mengingat perusahaan yang biasa menjual secara offline kini mulai menggunakan platform digital. "Adopsi pemasaran secara digital akan terus meningkat. Pemasangan iklan di berbagai platform juga demikian," kata Yudhistra. 

Selain menggunakan pemasangan iklan dari Facebook dan juga Google, Bukalapak ternyata juga menggunakan Affiliate marketing. Salah satunya yakni Accesstrade Indonesia. “Affiliate marketing bermanfaat bila kita ingin mengejar performa sales yang baik. Kita juga memasarkan secara efisien dengan affiliate," tambahnya.

Yudhis menambahkan saat ini Bukalapak tak hanya mengejar awareness. Tapi juga jumlah transaksi, jumlah user dan juga nilai penjualan barang tersebut. “Intinya lewat digital marketing kita dapat sesuaikan target market dengan produk yang ditawarkan," katanya.

Baca juga : Pagi Ini, Jakarta Ranking Dua Kota Paling Berpolusi Sedunia

PR & Marketing Communication Accesstrade Indonesia, Ulung Sami Puspa D menjelaskan,  Affiliate marketing hadir dengan menyediakan sistem CPA (Cost per Action). Artinya advertiser akan mengeluarkan biaya saat action/transaksi sudah terjadi dan disetujui. Action ini dapat disesuaikan bentuknya sesuai dengan kebutuhan para pengiklan . 

Untuk advertiser yang menjual produknya secara online, action dapat berupa sales atau penjualan. 

Bagi advertiser yang membutuhkan data action, maka action akan berupa registrasi, begitu pula dengan advertiser yang mempunyai aplikasi, action yang dapat dilakukan berbentuk instalasi Apps. Hal ini tentu akan lebih menguntungkan dari segi biaya karena selama belum terjadi Action, maka iklan dan traffic yang datang kepada mereka akan didapatkan secara gratis pada media Publisher. Sistem CPA yang digunakan juga akan membuat promosi lebih efektif dalam mencapai target yang diharapkan.

Baca juga : Risma Mau Jadi Menteri?

Selain dengan menggunakan CPA Model, Affiliate marketing juga hadir untuk mempertemukan para pengiklan atau Advertiser dan para pemasang iklan atau yang kita sebut dengan Publisher.

Sehingga Affiliate marketing menjadi portal untuk memudahkan para Advertiser mendapatkan network media promosi online yang saat ini semakin berkembang, serta memudahkan para Publisher untuk menemukan para Advertiser yang sedang mencari penyedia promosi online. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.