Dark/Light Mode

Bener, Maruf Bilang Lagi Cuma Gantiin JK

Minggu, 28 Juli 2019 07:39 WIB
Wapres Jusuf Kalla bersama Cawapres Terpilih Maruf Amin di acara milad ke-44 MU, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Wapres Jusuf Kalla bersama Cawapres Terpilih Maruf Amin di acara milad ke-44 MU, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wapres terpilih Kiai Ma'ruf Amin kembali bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla yang dalam hitungan bulan akan segera pensiun. Kiai Ma'ruf kembali menegaskan dia cuma pengganti. Wapresnya tetap Pak JK.

Kali ini, Ma'ruf mengatakan hal itu di hadapan para ulama saat memberi sambutan dalam acara milad ke-44 Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, kemarin. Dalam acara itu, JK juga hadir. 

Di awal sambutan, Ma'ruf menyebut, semestinya JK yang tetap jadi Wapres. "Sebenarnya Wakil Presiden itu tetap Pak Jusuf Kalla. Saya hanya penggantinya," ujar Ma'ruf. Loh, kenapa? "Karena Pak JK tidak boleh maju lagi, akhirnya terpaksa saya yang jadi Wakil Presiden," seloroh Ma'ruf yang memancing tawa para ulama di ruangan itu. Termasuk, JK sendiri. Dia tampak terkekeh mendengar selorohan Ma'ruf. 

Baca juga : Kumpul Disatu Forum, Direktur Keuangan Jangan Cuma Jadi Penonton

Untuk diketahui, JK tidak bisa kembali maju sebagai cawapres lantaran terganjal peraturan dalam UUD 1945. Masa jabatan Presiden dan Wapres diatur pada Pasal 7 UUD 1945. Meski pasal itu sempat diuji beberapa kali di MK, namun hingga saat ini tafsir pasal itu masih tetap sama. Intinya, baik Presiden dan Wapres sama-sama hanya diperbolehkan menjabat selama dua periode. Sementara JK sudah dua periode menjabat. Sebelum bersama Jokowi, Ketua PMI Pusat itu menjadi wapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2009-2014. 

Sekalipun begitu, Ma'ruf mengaku bangga karena Jokowi memilih Ma'ruf yang saat itu menjadi Ketua MUI, sebagai cawapres. "Ini harus disyukuri MUI, karena sepanjang sejarah belum pernah Ketua Umum MUI jadi Wapres RI," ujar Ma'ruf disambut gemuruh tepuk tangan para hadirin.
 
Eks Rais Aam PBNU itu pun berharap agar tradisi meminang pimpinan MUI menjadi pemimpin negara, terus dijaga. "Kita berharap ini menjadi kebiasaan," harapnya yang kembali menuai tepuk tangan.

Sementara itu, ketika diberi kesempatan memberikan sambutan, giliran JK membalas. JK menyebut Ma'ruf sebagai pengganti Wakil Presiden. "Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang juga pengganti saya yang nanti dilantik Oktober," ucap JK. Hadirin tertawa lagi. 

Baca juga : Hendropriyono Ke Rizieq, Kau Yang Mulai Kau Yang Akhiri

Ini bukan kali pertama Ma'ruf Amin menyebut dirinya hanya pengganti JK. Ketika bertemu JK di kantor Wapres pada 4 Juli lalu, dia mengutarakan hal yang sama. JK dianggapnya sebagai wapres seutuhnya. "Saya bilang Wapresnya tetap Pak JK lah. Saya cuma penggantinya," ujar Ma'ruf kepada wartawan usai berbincang dengan JK. 

Saat masih jadi Cawapres, Ma'ruf juga pernah melontarkan pernyataan serupa di depan relawan pendukung JK, Institut Lembang Sembilan, yang mengukuhkan kelompok relawan Gerakan Indonesia Maju, 24 Februari lalu. "Sebenarnya Cawapres sesungguhnya itu Pak JK, saya ini cuma penggantinya. Karena beliau terkendala oleh aturan sehingga terpaksa saya gantikan beliau. Jadi cawapresnya tetap Pak JK," ujar Ma'ruf dalam acara yang digelar di Hotel Aryaduta itu.
  
Jokowi sendiri memang pernah mengakui menginginkan JK tetap mendampinginya dalam periode kedua pemerintahannya. Hal itu diungkapkan Jokowi saat pidato di acara silaturahmi dengan ulama di Rinra Hotel, Kota Makassar, 22 Desember tahun lalu. Saat itu, Jokowi telah resmi menunjuk Ma'ruf sebagai cawapresnya. 

"Konstitusi tidak memperbolehkan saya untuk terus bersama Pak Jusuf Kalla. Kalau konstitusi memperbolehkan, ya saya akan terus bersama Pak Jusuf Kalla," ujar Jokowi. Jokowi merasa JK adalah partner kerja yang cocok dengan dirinya. Meski sering berbeda pendapat, namun hubungan keduanya tetap harmonis. 

Baca juga : Pagi Ini, MK Gelar Sidang Perdana Gugatan Pileg 2019

Di jagat Twitter, netizen mengomentari pernyataan Ma'ruf ini. Ada yang memuji Ma'ruf sebagai sosok yang rendah hati. "MasyaAllah Kiai Ma'ruf benar-benar rendah hati. Bagaimana pun, takdir yang membawa Kiai menjadi RI 2, atas dukungan rakyat yang sah," cuit @fathurdoaibu. "Kami mengerti Kiai," sambung @SahabatSaber.
 
Akun @AlsNugrahaa menyebut, Ma'ruf memang pengganti JK. "Kyai Ma'ruf gentle. Ya nyatanya memang beliau pengganti JK. Dia memang akhirnya menggantikan JK menjadi Cawapres dan sebagai Wapres sebentar lagi, karena memang terbentur aturan," tuturnya. 

Akun @asong66 menganalogikan dengan permainan sepak bola. "Kalau pemain utama cidera, kemudian pemain pengganti dipasang, kemudian timnya menang, ya nggak masalah. Mau bikin gol atau nggak, dia tetap berkontribusi karena ini tim. Bukan berarti karena cadangan jadi nggak berarti," jelasnya. 

Tapi ada juga yang sebetulnya menginginkan JK tetap jadi pendamping Jokowi. Salah satunya, @checheloveble. "Andaikan pak @Pak_JK yang tetep mendampingi pak @jokowi. Hehehe," tulisnya. 
Tapi @ariyanto4chm4d menyebut, sosok Ma'ruf dipilih Jokowi karena paling mendekati JK. "Alhamdulillah. Insya Allah itu pilihan terbaik. Pak Jokowi sangat baik bermitra dengan Pak JK. Mungkin mencari pengganti sosok JK cuma Pak Ma`ruf yang paling mendekati," tulisnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.