Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Meski Penyerapan Beras Bulog Rendah

Operasi Pasar Jalan Terus

Minggu, 19 Maret 2023 07:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) berbincang dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung (kanan) saat peluncuran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) berbincang dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung (kanan) saat peluncuran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym).

 Sebelumnya 
Meski demikian, Bulog tetap berupaya menyerap hasil panen petani. Bahkan di tengah tingginya harga gabah, pihaknya su­dah menginstruksikan ke seluruh kantor wilayah untuk melakukan penyerapan dengan harga pasar alias harga komersial.

“Untuk CBP itu kan, ada ketentuan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) dari Bapanas (Badan Pangan Nasional). Nah, HPP itu ada untuk menjaga kalau harga (beras petani) jatuh. Bulog harus masuk saat itu,” terangnya.

Ia mencontohkan, harga gabah atau beras petani jatuh biasanya ketika terjadi gagal panen akibat faktor cuaca. Seperti lahan sawah terendam banjir. Sehingga kadar air dan kualitas hasil panen tidak sesuai syarat yang ditentukan Pemerintah.

Baca juga : BNPT: Penyanderaan Pilot Susi Air Cara Terorisme

Meski demikian, Bulog memiliki infrastruktur pendukung untuk membantu para petani agar hasil panennya tetap bisa diserap oleh Bulog.

Ia menegaskan, penyerapan produksi dalam negeri juga un­tuk menjalankan penugasan dari Pemerintah. Seperti Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bantuan Sosial (Bansos) dan lainnya.

“Makanya, kami tetap melaku­kan penyerapan gabah atau beras petani untuk memenuhi pro­gram SPHP, meskipun dalam penyerapannya memakai harga komersial,” ungkapnya.

Baca juga : Penerapan Multiusaha di Sektor Kehutanan Suatu Keharusan

Terlebih untuk memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadan dan Lebaran, Pemerintah kerap menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar (OP) atau pelaksanaan Program SPHP.

Menurutnya, sejak awal tahun sampai saat ini Bulog sudah me­nyalurkan beras Operasi Pasar sebanyak hampir 500 ribu ton.

“Operasi Pasar kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, ritel modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor,” katanya.

Baca juga : Membangun Perpustakaan Berarti Mengembangkan Generasi Masa Depan

Dengan stok yang dikuasai Bu­log, sambung dia, masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

“Kami harap Operasi Pasar ini mampu menahan laju kenaikan harga beras,” harapnya.

Selain Bulog, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Hold­ing Pangan ID Food, juga meny­iapkan stok dan pendistribusian beberapa komoditas pangan untuk persiapan Ramadan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.