Dark/Light Mode

LRT Cawang-Cibubur Beroperasi Komersil Akhir Oktober 2019

Jumat, 23 Agustus 2019 20:09 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) ditemani Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto (kiri) meninjau LRT Cawang-Cibubur. (Foto: BUMN).
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) ditemani Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto (kiri) meninjau LRT Cawang-Cibubur. (Foto: BUMN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan proyek Light Rail Transit (LRT) tahap 1 untuk lintas layanan Cawang-Cibubur bisa beroperasi pada Oktober 2019. 

Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat meninjau langsung Pitstop temporarry LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta, Jumat (23/8).

"Saya ke sini untuk memastikan proyek LRT Lintas Cawang-Cibubur berjalan on track, dan kita targetkan beroperasi komersil di akhir Oktober. Sebelum beroperasi, tentunya ada tahapan testing dan simulasi untuk mengecek betul kesiapannya baik jalur, listrik dan lain-lain," ujar Rini.

Baca juga : PSSI Diduga Beri Informasi Keliru ke FIFA

Menurutnya, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait sertifikasi dan izin untuk mendukung pengoperasian LRT secara komersil. Saat ini progres proyek LRT jalur Cawang-Cibubur telah mencapai 85 persen.

"Nantinya satu kereta LRT itu membawa 6 gerbong dengan kapasitas 1.200 penumpang. Keretanya sudah siap dari INKA. Saya optimistis bisa selesai sesuai target dan kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenhub untuk izin dan sertifikatnya," tambah Rini.

Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan, secara keseluruhan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 64,4 persen. LRT Jabodebek tahap 1 terdiri dari tiga lintas layanan yaitu, Lintas Cawang-Cibubur dan Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan Lintas Cawang-Bekasi Timur.

Baca juga : Ini Jadwal SIM Keliling Kota Bekasi Periode Agustus 2019

“Kita optimis berjalan on track untuk pembangunan tahap 1. Saat ini, pekerjaan yang sedang dilakukan di lintasan meliputi proses pemasangan longspan, pemasangan trackwork atau jalur rel, pembangunan stasiun di tiga lintas pelayanan dan pembangunan temporary pitstop di akhir lintas pelayanan I," ungkap Budi Harto.

Ia juga menambahkan, keunggulan proyek LRT Jabodebek ini yaitu penggunaan U-shape girder yang merupakan gelagar berbentuk U yang pertama digunakan di Indonesia. Gelagar ini diproduksi sendiri oleh anak perusahaan ADHI, PT Adhi Persada Beton. 

U-shape girder memiliki keunikan dengan bentuk tipis dan ramping, serta memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu mengurangi bunyi kebisingan kereta. Selain U-shape girder, ADHI juga menggunakan longspan atau bentang panjang yang berada di beberapa titik, antara lain di JORR, Cililitan, dan Cikoko yang telah terhubung pada 29 Maret 2019 lalu. 

Baca juga : Hari Ini, MRT Jakarta Beroperasi Normal

Longspan yang berada di JORR saat ini menjadi longspan terpanjang di dunia yakni mencapai 90 meter, melewati longspan yang berada di Dubai dengan panjang 74 m dengan konstruksi beton. Untuk pekerjaan stasiun, ada beberapa titik stasiun untuk LRT Jabodebek, antara lain Stasiun Harjamukti, Stasiun Ciracas, Stasiun TMII, Stasiun Cikunir, Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Cawang, Stasiun Kuningan hingga Stasiun Dukuh atas.

Saat ini, pembangunan stasiun sudah memasuki tahap pemasangan atap dan penyelesaian beberapa ruang dalam stasiun. Di akhir lintas pelayanan I di Stasiun Cibubur, dibangun pula temporary pitstop yang digunakan sebagai tempat parkir kereta yang direncanakan tiba tahun ini. 

“Untuk uji coba, ADHI menyiapkan stasiun Cibubur dan stasiun Ciracas sebagai tempat uji coba kereta," tegas Budi. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.