Dark/Light Mode

PJB Operasikan Dua PLTU Besar Akhir 2019

Kamis, 21 Maret 2019 17:51 WIB
Dari Kiri : Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, Direktur Operasi I PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Sugiyanto, dan Corporate Secretary PT PJB M. Bardan saat memaparkan kehandalan PLTU Paiton dihadapan awak media di kantor Pusat PT PJB, Surabaya, Kamis (21/03/2019). (DOK : Humas PLN)
Dari Kiri : Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, Direktur Operasi I PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Sugiyanto, dan Corporate Secretary PT PJB M. Bardan saat memaparkan kehandalan PLTU Paiton dihadapan awak media di kantor Pusat PT PJB, Surabaya, Kamis (21/03/2019). (DOK : Humas PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) melalui Anak Perusahaan Pembangkitan Jawa Bali (PJB) akan mengoperasikan dua PLTU berdaya besar akhir Tahun 2019. Kedua pembangkitan itu adalah PLTU Jawa 7 Banten di Bojanegara, dan PLTU Cilacap di Jawa Tengah.

Direktur Operasi I PJB Sugiyanto menerangkan,  kedua pembangkitan ini menggunakan Boiler Super Critical. PLTU Jawa 7 Banten berkapasitas 1.000 MW dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Cilacap, Jawa Tengah. Keduanya merupakan pembangkit terbesar pertama yang akan dioperasikan. 

Pihaknya berharap, hasil dari pembangkitan ini nantinya bisa masuk sistem Jawa Bali dan Commercial Of Date pada bulan Oktober 2019, disusul dengan PLTU Jawa 7 Unit 2 sebesar 1.000 MW.

"Dengan demikian, pada akhir tahun ini, kami PJB akan mengoperasikan tambahan pembangkit sebesar 2.000 MW dari PLTU Cilacap Ekspansi 2 dan PLTU Jawa 7 Unit 1, serta awal 2020, bertambah lagi 1.000 MW dari PLTU Jawa 7 Unit 2," papar Sugiyanto saat menerima kunjungan Media di kantor Pusat PT PJB, Surabaya, Kamis (22/03/2019).

Baca juga : Naik, Cadangan Devisa Indonesia Per Akhir Februari 2019

Turut mendampingi Sugiyanto dalam acara temu media tersebut antara lain, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka dan Sekretaris Perusahaan PJB M Bardan.

Menurut Sugiyanto, tambahan dua PLTU skala besar dengan total daya 3.000 MW tersebut akan meningkatkan kapasitas pembangkit PJB dari saat ini sekitar 11.000 MW menjadi 14.000 MW pada awal 2020.

"Tambahan pembangkit-pembangkit ini tentunya akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan khususnya interkoneksi Jawa-Bali," ungkap Sugiyanto.

Menururnya, di luar pembangkit yang dioperasikan PJB pada sistem interkoneksi Jawa-Bali juga akan mendapat tambahan daya dari sejumlah pembangkit lainnya pada 2019.

Baca juga : Yuk, Daftar Pemilihan Duta Bandara 2019 AP I

Pembangkit-pembangkit yang direncanakan beroperasi di Jawa-Bali tersebut antara lain: PLTU Lontar Unit 4, Banten 315 MW, Blok 2 PLTG Grati, Jawa Timur 160 MW, dan Steam Turbin PLTGU Tanjung Priok Blok M, Jakarta 200 MW.

Saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai 27.070 MW dan akan bertambah 1.400 MW menjadi 28.470 MW pada akhir 2019.

Sementara, tambahan daya pembangkit yang direncanakan hingga Akhir 2019 sedikitnya mencapai 3.000 MW.

"Dengan demikian, sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali tentunya akan semakin andal. Margin reserve (cadangan daya) juga makin meningkat menjadi di atas 30 persen," katanya.

Baca juga : Beasiswa Santri Berprestasi Dibuka 1 April 2019

Sugiyanto juga mengatakan, di Jatim merupakan lumbung energi listrik untuk sistem Jawa-Bali. Menurut dia, saat ini, pembangkit-pembangkit di Jatim menyuplai daya sekitar 2.000 MW ke wilayah barat atau Jateng, Jabar, DKI, dan Banten.

Sementara, ke arah timur, memasok daya ke wilayah Bali melalui kabel laut sebesar 500 MW. (FAZ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.