Dark/Light Mode

Dihina Bos Taksi, Gojek Ancam Kepung Kedubes Malaysia

Selasa, 27 Agustus 2019 15:26 WIB
Ilustrasi pengemudi Gojek. (Foto: Ist)
Ilustrasi pengemudi Gojek. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia meminta Dubes Malaysia untuk klarifikasi terkait penghinaan terhadap Gojek oleh bos taksi Negeri Jiran. Jika tidak ada reaksi, para pengemudi Gojek itu mengancam akan mengepung Kedubes Malaysia.

Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, terkait video bos Big Blue Taxi Service Shamsubahrin Ismail yang beredar yang menyebutkan Gojek hanya untuk negara miskin seperti di Jakarta itu sangat merendahkan profersi pengemudi Gojek. “Pernyataan itu juga telah menghina rakyat Indonesia secara umum,” katanya dalam surat terbukanya ke Kedubes Malaysia, Selasa (27/8).

Baca juga : Anak, Wujud Persatuan Indonesia dan Malaysia

Karena itu, pihaknya meminta Dubes Malaysia di Jakarta turut bertanggung jawab mengklarifikasi dan meminta bos Big Blue Taxi Service Shamsubahrin Ismail agar meminta maaf kepada rakyat Indonesia secara terbuka.  

Garda berencana akan melakukan unjuk rasa mengepung Kedubes Malaysia di kawasan Kuningan, Jakarta, pada 3 September mendatang. “Jika tidak ada klarifikasi dari Dubes Malaysia di Jakarta dan permohonan maaf dari bos taksi di Malaysia dalam video yang merendahkan martabat kami, maka kami driver ojek online se-Indonesia akan kepung Kedubes Malaysia di Jakarta dan konjen-konjen Malaysia di seluruh NKRI," tegas Igun. 

Baca juga : Waspadai, Hujan Lebat Dan Angin Kencang Saat Arus Balik

Sebelumnya beredar video pendiri perusahaan Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail mengatakan, pemerintah Malaysia sebaiknya fokus menyelesaikan masalah taksi online. Menurutnya adalah sebuah kemunduran jika pemerintah mengizinkan ojek roda dua online beroperasi di Malaysia. “Sebagai sebuah karier, Gojek tidak memiliki masa depan. Anak-anak muda kita layak mendapatkan yang lebih baik," kata dia.

Lebih lanjut Shamsubahrin mengatakan, bahwa budaya Indonesia dan Malaysia juga berbeda. Selain itu, Indonesia disebutnya lebih miskin, karenanya Gojek bisa sukses. "Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujar Shamsubahrin. 

Baca juga : Doakan Bu Ani, Kedubes Malaysia Gelar Salat Gaib

“Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?" imbuh dia. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :