Dark/Light Mode

Optimalkan Aset Perusahaan Pelat Merah

Erick Dorong Danareksa Perkokoh BUMN Karya

Rabu, 31 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Ia berharap, masyarakat tidak berspekulasi soal alasan rencana merger BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa akibat alasan utang. “Merger harus dilihat sebagai salah satu solusi yang telah ditawarkan dalam mendukung infrastruktur Indo­nesia,” tandas Erick.

Terpisah, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mendukung pemetaan aset-aset BUMN di kawasan Monas.

“Keinginan Menteri BUMN tersebut harus didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Ja­karta terkait kontribusi BUMN dalam mewujudkan city center baru di Ibu Kota,” ujarnya.

Baca juga : Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Toto menekankan, Kementeri­an BUMN harus segera mengam­bil inisiatif untuk memastikan keamanan dan pemanfaatan aset vital yang dimiliki BUMN. Hal tersebut juga perlu koordinasi lin­tas kementerian/lembaga negara. Dan Pemerintah Daerah menjadi kunci utama untuk menjaga pe­manfaatan aset tersebut.

Sementara menyoal peran Da­nareksa dalam upaya konsolidasi BUMN Karya, menurut Toto, hal pertama yang perlu dilaku­kan adalah perbaikan struktur utang perusahaan.

Selain melalui restrukturisasi, langkah paling memungkinkan untuk mengurangi total utang BUMN karya adalah dengan men­jual aset yang sudah diselesaikan oleh masing-masing perusahaan.

Baca juga : Erick Didoakan Tokoh NU Sumatera

“Misalnya dengan mencari investasi dari beberapa lembaga investasi, seperti LPI (Lembaga Pengelola Investasi),” ujar Toto ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Selain itu, Toto melanjutkan, Pemerintah ke depan harus mengembalikan BUMN Karya sebagai BUMN Konstruksi, yang selayaknya tidak dibebani investasi pembiayaan infrastruk­tur, seperti yang terjadi saat ini.

Sebab, menurutnya, salah satu faktor yang membuat BUMN Karya kompak merugi adalah tuntutan Pemerintah, agar pe­rusahaan tidak hanya sekadar mengerjakan infrastruktur nasional saja, tapi juga melakukan investasi dalam pembiayaannya.

Baca juga : Denial Syndrome Bahayakan Kesehatan Mental, Ini Ciri Dan Cara Mengatasinya

Ditambah proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN Karya pun terkadang kurang feasible, sementara tidak ada insentif dana penugasan yang diberikan Pemerintah. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.