Dark/Light Mode

InJourney Ubah Strategi Pikat Turis Ke Borobudur

Senin, 5 Juni 2023 07:30 WIB
Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati (kiri) bersama Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono (kanan) di Kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). (ANTARA/Ade Irma Junida/aa).
Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati (kiri) bersama Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono (kanan) di Kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). (ANTARA/Ade Irma Junida/aa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menata ulang strategi untuk menyedot minat wisatawan datang ke Candi Borobudur. Perusahaan pelat merah ini membidik turis asing, terutama dari Asia.

InJourney berupaya men­jadikan perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE)/2023, sebagai momentum menyulap Candi Borobudur tidak hanya untuk tujuan wisata, tapi sebagai kegiatan spiritual ataupun edukasi. Direktur Pe­masaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, pihaknya bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) telah memiliki roadmap untuk pengembangan Candi Borobudur ke depannya.

“Positioning Borobudur kami tata ulang, wisata seperti apa yang cocok untuk Borobudur? Apakah heritage tourism, spiri­tual heritage, atau edukasi dan konservasi,” ujar Maya saat ditemui Rakyat Merdeka di Magelang, Jawa Tengah, kemarin.

Baca juga : Menteri Teten Beberkan Strategi Capai 1 Juta Wirausaha Baru Di 2024

Tak hanya itu, lanjutnya, target pengunjung Candi Borobudur harus diproyeksikan. Karena po­tensi pasarnya tidak hanya berasal dari wisatawan dalam negeri saja. Tetapi juga turis luar negeri.

Wisatawan yang datang ke Borobudur dari mana saja? Apakah kebanyakan dari Asia? Karena seperti saat perayaan Wai­sak, pengunjungnya tidak hanya wisatawan domestik,” katanya.

Karenanya, menurut Maya, ada beberapa hal yang perlu ditata ulang agar traffic kunjungan ke Candi Borobudur bisa terus meningkat dan memberi dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.

Baca juga : Prawiro Indonesia Rancang Strategi Pemenangan Prabowo

Di kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT TWC Hetty Herawati mengung­kapkan, wisatawan dari negara-negara Asia merupakan pangsa pasar yang ingin diraih perse­roan. Apalagi Candi Borobudur memiliki nilai-nilai universal.

“Asia memang market yang besar sekali. Kita bukan hanya melihat wisata spiritualnya saja, tetapi Borobudur punya banyak wisdom soal nilai-nilai kehidupan,” katanya.

Di samping itu, ditekankan­nya, pengembangan konektivitas penting dilakukan, sehingga Candi Borobudur bisa menjadi rumah bagi orang yang antusias terhadap spiritual tourism.

Baca juga : Indonesia Berbagi Strategi Penanggulangan Pandemi Di Forum Internasional

Hal ini terlihat pada perayaan Hari Waisak, khususnya tanggal 4 Juni 2023, jumlah kunjungan yang in and out mencapai 30 ribu orang.

Meski diakuinya, jumlah terse­but masih lebih rendah dibanding­kan jumlah kunjungan wisatawan sebelum pandemi Covid-19.

“Growth (pertumbuhan pengunjung) sudah lumayan, di kuartal pertama tahun ini ada di level 60 sampai 80 persen dari recovery. Memang belum sepenuhnya pulih dari pandemi, tapi kami optimistis tahun depan akan lebih baik,” yakinnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.