Dark/Light Mode

Kedubes Inggris Gelontorkan Bantuan Rp 9,57 Miliar

Kemenkop UKM Siapkan Skema Kawasan Dolly Jadi Kota Masa Depan

Rabu, 21 Juni 2023 21:14 WIB
Menkop UKM Teten Masduki kedua kanan dan Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (kanan)  di Surabaya, Rabu (21/6). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki kedua kanan dan Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (kanan) di Surabaya, Rabu (21/6). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendukung sinergi yang terjalin antara Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dalam melakukan transformasi kawasan Dolly yang dulunya merupakan daerah prostitusi, menjadi pusat ekonomi kreatif dan UMKM Surabaya.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki turut mengapresiasi bantuan yang diberikan Kedubes Inggris dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di kawasan tersebut.

Termasuk kolaborasinya dengan SMESCO dalam proyek Future Cities (Kota Masa Depan) di Dolly, Kecamatan Putat Jaya, Surabaya.

Baca juga : Kemenkop UKM Siapkan UMKM Ciptakan Lapangan Kerja

"Sinergi dan Kolaborasi Program Kota masa depan ini sebagai titik awal dalam mewujudkan perkembangan untuk para pelaku UMKM. Program ini sangat ambisius karena mampu mengubah kawasan prostitusi ke industri yang produktif," ujar Teten dalam kunjungannya bertajuk Mlaku-Mlaku Nang Dolly, Surabaya, Rabu (21/6).

Ia mengatakan, pada 2014 menjadi langkah yang tepat dalam mengambil keputusan humanis Pemerintah menutup industri prostitusi di Dolly menjadi industri yang lebih positif dan sehat.

Terutama karena realitas praktik perdagangan manusia, eksploitasi perempuan dan anak di bawah umur, serta kompleksitas penyebaran penyakit menular seksual dan bertujuan baik untuk menyelamatkan generasi berikut dengan pencapaian terbaik pendidikan anak-anak setempat.

Baca juga : Hari UMKM Nasional, Kemenkop UKM Siap Bawa Model UMKM Masa Depan

Dampak perekonomian lokal terkena imbas terminasi dari penutupan pusat prostitusi oleh Pemerintah, karena banyak penduduk lokal yang bergantung pada industri ini sebagai sumber pendapatan utama mereka.

"Banyak penduduk Putat Jaya kini menganggur, dan 18 persen hidup di bawah garis kemiskinan. Namun terbukti sampai hari ini perubahan itu nyata dirasakan oleh masyarakat Dolly. Dengan cepat mereka beradaptasi menghadirkan produk usaha. Kurang lebih 11 UKM yang telah melahirkan inovasi yang kreatif," sebut Teten.

Agar proyek pengembangan kawasan prostitusi menjadi pusat ekonomi kreatif ini berlanjut, Teten meminta Pemkot Surabaya terus melakukan pendampingan, serta penyerapan produk-produk hasil kreasi masyarakat Dolly di sektor industri perhotelan dan pariwisata.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.