Dark/Light Mode

Kurangi Emisi Karbon, Toyota Mobility Foundation Bikin Tantangan Kota Berkelanjutan

Jumat, 23 Juni 2023 09:54 WIB
Toyota Mobility Foundation. (Foto: Ist)
Toyota Mobility Foundation. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Toyota Mobility Foundation menggandeng Challenge Works dan World Resources Institute, telah meluncurkan tantangan global senilai 9 juta dolar AS atau sekitar Rp 134 miliar. Hal ini untuk membantu kota beradaptasi dengan masa depan dan mengurangi emisi karbon.

Saat kota bertumbuh dan berkembang, tantangan untuk memindahkan orang dan barang dengan cara yang andal, efisien, dan inklusif menjadi semakin penting. Pada saat yang sama, peluang untuk menerapkan kemajuan dalam moda transportasi, desain infrastruktur, operasi, pilihan energi, dan sistem data yang terhubung tidak pernah lebih menjanjikan.

Tantangan Kota Berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dengan meningkatkan akses ke pekerjaan, pendidikan, dan layanan penting lainnya. Ini akan menyatukan kota dan inovator untuk menerapkan solusi mobilitas yang dapat mengurangi karbon, meningkatkan aksesibilitas, dan menggunakan data untuk membangun sistem transportasi yang tangguh.

Program Direktur Toyota Mobility Foundation, Ryan Klem mengatakan, pengalaman Toyota selama dekade terakhir telah menggarisbawahi pentingnya dukungan dan keterlibatan kota setempat dengan aktivitas perseroan. “Sepanjang Tantangan Kota Berkelanjutan, kami ingin bergabung dengan kota-kota untuk menemukan solusi inovatif di area yang mereka anggap penting untuk mengembangkan model yang terukur untuk kota-kota masa depan,” ujarnya dikutip dalam keterangannya, Jumat (23/6).

Baca juga : Resmi Gabung UNWTO, Traveloka Dorong Pariwisata Berkelanjutan

Tantangan terbuka untuk para pemimpin kota dan pemerintah kota, departemen transportasi dan lembaga lokal dan regional terkait lainnya. Proposal harus sesuai dengan salah satu atau lebih dari tiga tema. Ketiga tema itu adalah; Pertama, memperluas akses moda transportasi yang aman, terjangkau, dan inklusif. Kedua, memanfaatkan kekuatan data untuk menciptakan ekosistem mobilitas yang terhubung dan tangguh.

Tema ketiga, mengurangi dampak lingkungan melalui solusi rendah karbon dan energi terbarukan. Kota-kota terpilih akan diundang untuk menghadiri akademi peningkatan kapasitas di Amerika Serikat dan akan menerima dukungan untuk mengembangkan rancangan tantangan mereka, menjadi bagian dari jaringan yang lebih luas bersama tim kota inovatif lainnya.

Pada Februari 2024, tiga kota pemenang akan dipilih untuk menjadi tuan rumah City Challenge untuk menarik keikutsertaan dari inovator global. Inovator dapat berasal dari dalam negeri atau tinggal di kota atau negara yang dipilih. Inovator pemenang untuk setiap kota akan diumumkan pada akhir tahun 2024, dan kota-kota beserta inovator tersebut akan berbagi dana sebesar 9 juta dolar AS untuk menguji dan meluncurkan solusi mereka.

Dengan lebih dari setengah populasi dunia saat ini tinggal di kota, PBB memperkirakan ini akan meningkat menjadi dua pertiga pada 2050. Selain itu, kota bertanggung jawab atas 70 persen emisi gas rumah kaca global.

Baca juga : Di Provinsi Jatim, Elektabilitas Prabowo Tinggalkan Ganjar

Tantangan Kota Berkelanjutan didanai oleh Toyota Mobility Foundation dan telah dirancang dalam kemitraan dengan Challenge Works dan World Resources Institute. Challenge Works adalah pemimpin internasional dalam mengembangkan program tantangan untuk mendorong pemikiran baru dan menemukan solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi masyarakat. 

World Resources Institute adalah organisasi penelitian global yang bekerja dengan mitra untuk mengembangkan solusi praktis yang meningkatkan kehidupan masyarakat dan memastikan bahwa alam dapat berkembang.

Kepala Kota Masa Depan di Challenge Works, Kathy Nothstine mengatakan, orang-orang brilian di seluruh dunia bekerja keras untuk menciptakan solusi inovatif untuk membantu sistem mobilitas bekerja lebih baik, dan dengan jejak karbon yang lebih rendah. Tantangan Kota Berkelanjutan akan membantu para inovator berinteraksi dengan kota untuk menguji dan mengadaptasi solusi sesuai dengan kebutuhan lokal untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. 

“Tantangan seperti ini dapat bertindak sebagai katalis untuk perubahan dengan mempercepat inovasi di dunia nyata,” ujarnya.

Baca juga : Pebisnis ASEAN Luncurkan Proyek Industri Berkelanjutan

Selain membantu dekarbonisasi kota, mengubah sistem mobilitas akan membantu kota menjadi lebih inklusif dan dapat diakses oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya. Saat ini, 1,2 miliar orang yang tinggal di perkotaan tidak memiliki akses ke satu atau lebih layanan utama.

Direktur Integrated Transport and Innovation di Ross Center for Sustainable Cities dari World Resources Institute, Ben Welle mengatakan, kota-kota membutuhkan inovasi untuk mendorong mobilitas berkelanjutan yang mengurangi emisi, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan akses ke pekerjaan dan peluang untuk semua. “Tantangan Kota Berkelanjutan merupakan kesempatan yang baik bagi kota diseluruh penjuru dunia untuk meningkatkan kapasitas dan mendukung inovator untuk bekerjasama dengan aparat pemerintah,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.