Dark/Light Mode

Tanam Mangrove, Strategi PPLI Kurangi Limbah B3 Di Pesisir Balikpapan

Jumat, 23 Juni 2023 14:39 WIB
PT PPLI saat menanam 200 bibit mangrove di pesisir Kota Balikpapan, Kamis (22/6). (Foto: Istimewa)
PT PPLI saat menanam 200 bibit mangrove di pesisir Kota Balikpapan, Kamis (22/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) merespon masalah abrasi garis pantai di kawasan pesisir Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kawasan ini, harus diperbaiki karena berpotensi menjadi daerah pariwisata karena dekat dengan Ibu Kota Negara Nusantara, di Penajam Paser Utara (PPU).

Sontak, PPLI melakukan aksi peduli lingkungan dengan menanam sebanyak 200 bibit mangrove di pesisir Kota Balikpapan, Kamis (22/6). Kali ini, spot yang dipilih adalah pesisir Pantai Lamaru, Balikpapan Timur.

"Dengan mangrove, setidaknya mampu mengontrol limbah B3 di Kota Balikpapan," tutur Public Relationship and Legal Manager PT PPLi Arum Tripusposari, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Jumat (23/6).

Baca juga : Gandeng Indika Group, KJL Mantapkan Pemasaran Logistik Di Patimban Hingga Balikpapan

Dijelaskannya, penanaman mangrove ini sebagai wujud komitmen untuk mencegah dan memelihara lingkungan. Dalam hal ini, pencemaran limbah B3. Lebih jauh lagi, PPLI juga berencana untuk mengolah limbah di Kota Balikpapan. 

"Sebagai upaya maksimal, khususnya untuk penanganan limbah terutama dari minyak dan gas," terangnya.

Secara teknis, proses penanaman mangrove dipandu oleh ahli mangrove di Kota Balikpapan yakni personel Ditpolairud Polda Kaltim Bripka Taufik Ismail. Sejumlah unsur relawan dan rekan media, turut serta menanam mangrove, yang sempat tertunda akibat air laut pasang.

Menurut Bripka Taufik Ismail, kegiatan serupa sejatinya kerap digelar di Balikpapan. Bahkan hingga ribuan mangrove yang diupayakan ditanam di pesisir Kota Minyak. Menurutnya, bibit yang baik itu telah berusia enam bulanan, kemudian tumbuh dalam waktu dua tahun.

Baca juga : TGS Ganjar Perkuat Silaturahmi Demi Raih Berkah Di Sisa Ramadan

"Itu pun harus diperiksa, dipastikan agar bibit itu bisa tumbuh dan lestari. Jadi setelah ditanam itu juga harus dirawat," ujar Taufik.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Irma Nurmayanti mengungkapkan, kawasan pesisir di Kota Balikpapan berpotensi cuan melalui pariwisata.

Apalagi, menjelang pemindahan Ibu Kota IKN di Penajam Paser Utara (PPU), tetangga Kota Balikpapan. Namun, kawasan pesisir itu mulai terancam abrasi. Garis pantai di kota ini mulai terkikis.

"Tak hanya itu, pertambahan penduduk serta beragam industri di Balikpapan memiliki dampak terhadap lingkungan. Salah satunya Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3,'' ujar Irma.

Baca juga : Ciptakan Suasana Hangat Silaturahmi Lebaran dengan Percantik Lantai

Irma merincikan, limbah B3 mengandung bahan berbahaya karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup.

Maka, butuh langkah nyata untuk menyelamatkan pesisir Kota Balikpapan, agar saat IKN kelak pindah dan Kota Balikpapan sudah siap menjadi penyangganya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.