Dark/Light Mode

Dukung Industri Dalam Negeri

TKDN Kendaraan Listrik Baiknya Capai 85 Persen

Sabtu, 1 Juli 2023 07:30 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN)

 Sebelumnya 
Ia menegaskan, insentif mobil dan motor listrik tidak akan serta merta membentuk pasar kendaraan listrik. Maka ketersediaan infrastruktur stasiun pengisian listrik, seperti SPKLU, SBKLU, dan SPLU harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembentukan ekosistem industri kendaraan listrik.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Persero Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus memperbanyak infrastruktur kendaraan listrik seperti SP­KLU dan SPBKLU, sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk beralih ke kendaraan elektrik.

PLN juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung Pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Langkah ini menjadi bagian dari transformasi PLN dalam mendukung transisi energi ber­sih,” jelas Darmo, sapaan Dar­mawan, di Jakarta, Rabu (28/6).

Darmo menekankan, beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sek­tor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.

Baca juga : Rakyat Punya Modal Bangkit Usai Pandemi

Sebagai gambaran, 1 liter Ba­han Bakar Minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e (setara karbon dioksida), sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e.

Listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis Energi Baru Ter­barukan (EBT).

“Dalam kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol,” ungkap Darmo.

Senada, Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) Bernardi Djumiril menuturkan, keikutsertaan pihaknya dalam GESITS (salah satu produsen Molis), adalah guna mendukung penuh upaya percepatan transisi penggunaan motor listrik di Indonesia.

Ia berharap, melalui kampanye ini, masyarakat bisa mengetahui kelebihan kendaraan listrik dan kemudian beralih dari kendaraan berbasis BBM.

Baca juga : Peran Penting Industri Daur Ulang Terhadap Sampah Plastik Low Value

Karena itu, pihaknya berharap, dengan adanya pameran khusus Molis, akan menjadi momentum yang baik untuk terus memperkenalkan karya inovasi anak bangsa.

“Sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendorong mindset dan perilaku berkendara ramah ling­kungan,” tuturnya.

Menteri BUMN Erick per­nah berucap, perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus tumbuh. Potensi ini harus terus dijaga dengan terus meningkatkan aware­ness masyarakat.

“BUMN akan terus hadir dan menjadi motor utama dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sebagai upaya penurunan emisi karbon,” katanya.

Lewat kolaborasi BUMN eko­sistem kendaraan listrik di Indo­nesia yang diciptakan secara end to end dari hulu hingga hilir.

Baca juga : Gandeng GoTo dan TBS, Electrum Bangun Pabrik Di Cikarang

Mata rantai yang kompre­hensif ini diharapkan mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

“BUMN harus hadir dari hulu sampai hilir. Kami ingin mencip­takan ekosistem, karena kami ingin pengguna motor listrik merasa aman dan nyaman. Kita ini tidak hanya ingin meningkat­kan penjualannya saja, tapi juga meningkatkan ekosistemnya,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (20/5).  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.