Dark/Light Mode

Dukung Industri Baterai EV, Ceria Pede Bisa Bersaing

Jumat, 4 Agustus 2023 09:39 WIB
Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama Imelda Kiagoes. (Foto: Istimewa)
Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama Imelda Kiagoes. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri baterai berbasis nikel terus menunjukkan harapan positifnya. Hal itu terlihat dalam forum International Battery Summit (IBS) 2023 yang diprakarsai PT Ceria Nugraha Indotama, National Battery Research Institute (NBRI), dan stakeholder terkait lainnya.

Corporate Secretary PT Ceria Nugraha Indotama Imelda Kiagoes mengatakan, percepatan transisi energi ke yang lebih bersih dengan ekosistem electric vehicle (EV) Battery didukung industri nikel sangat diperlukan.

Pihaknya mengaku terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi baterai yang potensial menggerakkan dunia berkelanjutan.

Baca juga : Happy Didukung 3 Ketua Dewan, Airlangga Pede, Golkar Bisa Menang Pemilu 2024

Dalam proyeknya, kata Imelda, Ceria mengedepankan energi terbarukan secara konsisten dalam menjalankan good mining practice di setiap operasinya. "Kami beroperasi di Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara," kata Imelda dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (4/8).

Smelter Ceria merupakan perusahaan di bidang pengolahan nikel yang kepemilikannya 100 persen nasional dan memiliki tim berpengalaman dalam bidang pertambangan selama lebih dari 20 tahun.

Lebih lanjut Imelda mengatakan, saat ini Ceria telah dicanangkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sekaligus menjadi obyek vital nasional Izin Usaha Pertambangan dengan memiliki dua terminal khusus.

Baca juga : Industri Tetap Ekspansi Di Tengah Pelemahan Pasar Global

"Kami fokus menyelesaikan pabrik pengolahan dan pemurnian Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)," jelasnya.

Percepatan transisi energi ke energi yang lebih bersih, serta mengedepankan tambang nikel dan kobalt, sekaligus pengolahan nikel diperlukan.

Imelda memastikan bahwa Ceria memposisikan sebagai pemain yang kompetitif baik di pasar nikel maupun industri baterai EV.

Baca juga : Kemenperin Dorong Industri Mamin Ekspansi Ke Pasar Global

"Dalam bekerja kami juga fokus dalam Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) sekaligus pengembangan komunitas masyarakat sekitar perusahaan," ujar Imelda. 

Sekedar informasi, Internasional Battery Summit 2023 merupakan acara yang pertama kali digelar di Indonesia dengan membahas berbagai topik proyek industri baterai EV, inovasi, teknologi, dan bahkan hingga kebijakan serta regulasinya.

Harapannya sektor pertambangan dan baterai di Indonesia menjawab permintaan global untuk energi yang bersih.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.