Dark/Light Mode

Pertumbuhan Kredit Lambat

Ketua OJK Pede Sektor Keuangan Tahan Banting

Sabtu, 5 Agustus 2023 07:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers hasil Rapat De­wan Komisioner Bulanan (RDK) OJK Juli 2023 secara virtual, Kamis sore (3/8). (Foto: Ist)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers hasil Rapat De­wan Komisioner Bulanan (RDK) OJK Juli 2023 secara virtual, Kamis sore (3/8). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Dia melanjutkan, pasar mem­perkirakan siklus peningkatan suku bunga kebijakan di AS telah mendekati akhir, saat The Fed menaikkan FFR (Fed Fund Rate) sebesar 25 bps (basis poin) pada FOMC (Federal Open Market Committee) Meeting Juli 2023.

Hal ini mendorong penguatan pasar keuangan global, baik di pasar saham, pasar surat utang, maupun pasar nilai tukar, yang juga disertai mulai terjadinya in­flow ke mayoritas pasar keuangan emerging markets.

Baca juga : Kredit Juli Melambat, OJK Pastikan Keuangan Dalam Negeri Tetap Tahan Banting

Dari dalam negeri, kinerja per­ekonomian nasional terpantau positif. Terutama pada dunia usa­ha, yang terlihat dari peningkatan surplus neraca perdagangan, kembali meningkatnya PMI (Purchasing Managers’ Index) Manufaktur Juli 2023 menjadi 53,3 dibanding pada Juni 2023 sebesar 52,5. Serta peningkatan utilitas kapasitas industri.

Sementara dari sisi perbankan, Kepala Eksekutif Perbankan OJK Dian Ediana Rae menga­takan, di tengah pelemahan de­mand global, sektor perbankan Indonesia tetap resilient.

Baca juga : Ace: Kader Golkar Tahan Godaan Uang

“Likuiditas industri perbankan pada Juni 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio li­kuditas yang terjaga,” ucapnya.

Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) turun masing-masing menjadi 119,05 persen dibanding Mei 2023 sebe­sar 123,27 persen, dan 26,73 persen atau tetap jauh di atas thresh­old masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Baca juga : BPK Beri Predikat WTP Laporan Keuangan Kementan Tahun 2022

Dari kualitas kredit masih terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) net perbankan stabil di level 0,77 persen (Mei 2023 sebesar 0,77 persen) dan NPL gross turun menjadi 2,44 persen dibanding Mei 2023 sebesar 2,52 persen.

Lalu, pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil mendorong penurunan kredit restruk­turisasi Covid-19 sebesar Rp 11,03 triliun menjadi Rp 361,04 triliun, dengan jumlah nasabah turun 70 ribu menjadi 1,57 juta nasabah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.