Dark/Light Mode

Peran Penting Indonesia Di ASEAN

Ekonomi Digital Jadi Mesin Pertumbuhan

Jumat, 25 Agustus 2023 06:45 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan sebelum acara peresmian Digital Innovation and Sustainability Economy Center (DISC) di Shangri-la Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan sebelum acara peresmian Digital Innovation and Sustainability Economy Center (DISC) di Shangri-la Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia memainkan peran penting terkait digitalisasi di kawasan ASEAN. Hal itu diyakini sebagai salah satu penopang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Pada 2025, diperkirakan nilai perdagangan ekonomi digital mencapai 150 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.333 triliun.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ASEAN memiliki potensi signifikan dalam ekonomi digital.

Baca juga : Walk Out Delegasi Indonesia Di KTT Melanesian Diapresiasi

ASEAN pada 2022 men­catatkan bruto barang dagang alias Gross Merchandise Value (GMV) 194 miliar dolar AS, meningkat sejak 2019 sekitar 90 persen.

“Di Indonesia, GMV sebesar 70 miliar dolar AS dan pada tahun 2025 sekitar 150 miliar dolar AS,” kata Airlangga saat peluncuran Digital Innovation Sustainable Economy Center (DISC) di Jakarta, kemarin.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, apabila ekonomi digital, pertumbuhan populasi, pembangunan infrastruktur dan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita negara dikombinasi­kan dengan investasi, bakal membuat Asia Tenggara menjadi pusat ekonomi digital global yang unggul.

Baca juga : BI: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan II Defisit Rp 113 T

“ASEAN maupun Indone­sia yakin dapat memposisikan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan berikutnya dan sum­ber daya saing baru,” ujarnya.

Guna mendorong transformasi digital di ASEAN, para menteri ASEAN sepakat mempercepat perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agree­ment (DEFA) dari 2025 menjadi 2023, dan ditargetkan diluncur­kan pada September 2023.

Dengan kesepakatan tersebut, Airlangga memproyeksikan ekonomi ASEAN akan tumbuh dua kali lipat.

Baca juga : Literasi Digital Jadi Solusi Perangi Judi Online

“Dengan Economy Frame­work Agreement ini diharapkan angkanya menjadi double, men­jadi 2 triliun dolar AS di 2030. Tentu bagi Indonesia, angkanya bisa naik jadi 300-400 miliar dolar AS,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital. Termasuk pengembangan infrastruktur, peningkatan keterampilan digi­tal dan literasi untuk membina entrepreneurship, serta mem­bentuk zona ekonomi khusus untuk infrastruktur digital.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.