Dark/Light Mode

Beroperasi Akhir Tahun Ini

Jasa Marga Masih Alot Tentukan Tarif Jalan Tol Japek II

Rabu, 25 September 2019 09:31 WIB
Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek. (Foto: Dok. Kemenhub).
Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek. (Foto: Dok. Kemenhub).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jalan tol layang JakartaCikampek II dipastikan bakal beroperasi akhir tahun ini. Namun untuk tarifnya, PT Jasa Marga selaku pengelola belum sampai putusan final.

Padahal, bila sesuai rencana, jalan tol layang sepanjang 36,40 kilometer (km) ini ditargetkan beroperasi untuk mendukung Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2020.

Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) DJoko Dwijono mengatakan, pihak terkait sedang melakukan pembahasan dan menyesuaikan hasil dengan tujuan masing-masing.

Namun, berdasarkan dokumen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), tarif tol layang Jakarta-Cikampek II diusulkan Rp 1.250 per Km. memastikan jalan tol layang ini laik beroperasi. Selain itu, pihaknya juga terus mengejar target penyelesaian konstruksi.

Baca juga : Duh, Indonesia Masih kekurangan Hunian 8 Juta Unit

“PPJT-nya itu Rp 1.250 per km. Ini kami lagi pembahasan alot, karena masing-masing harus tercapai tujuannya, baik Jasa Marga maupun pemerintah yang mewakili masyarakat,” ujarnya, di Jakarta.

Di samping itu, pada Selasa (23/9) sore hingga malam, anak usaha PT Jasa Marga ini baru saja melakukan uji pembebanan jembatan (loading test) di jalan tol layang Jakarta-Cikampek II bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pengujian yang dilakukan oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Ia menjelaskan, uji coba tersebut merupakan satu dari sekian banyak rangkaian uji beban yang akan dilakukan.

“Kami perkirakan untuk uji beban akan berlangsung selama tiga minggu. Namun simultan dengan uji beban, kami juga akan melakukan uji kelaikan dari sisi pengaspalan, perambuan, marka, PJU, kelengkapan CCTV, serta uji kekesatan dan kerataan jalan,” jelasnya.

Baca juga : Turun Peringkat, Jakarta Masih Belum Merdeka Dari Polusi Udara

Menteri PUPR Basuki M. Hadimuljono mengatakan, pengujian dilakukan dengan menerapkan metode beban dinamis (frekuensi resonansi akibat impact) dan uji beban statis loading unloading maksimum atau seberat 400 ton dengan menggunakan 16 truk kapasitas masing-masing truk antara 25-30 ton yang dibagi menjadi 4 tahap.

“Uji beban dilakukan pada tipikal-tipikal lokasi yang unik. Ini baru dilakukan pada satu tipikal lokasi saja. Hasilnya untuk tipikal titik yang dilakukan uji beban malam ini tergolong aman,” bebernya.

Ia menyebutkan, titik pengujian pertama dilakukan di titik Pier Utara No. 490 – 490A yang terletak di km 39 arah Cikampek. Tipikal lokasi ini memiliki desain Pierhead Kantilever.

Tidak hanya itu, setelah beroperasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated hanya diperuntukkan bagi kendaraan Golongan I dan II.

Baca juga : Akhir Tahun Ini, Mantan Istri Bos Chelsea Nikah Dengan Miliarder Yunani

Meski, secara struktur sangat kuat menampung hingga kendaraan Golongan V, namun dari segi manajemen traffic tidak direkomendasikan. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.