Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jokowi: Pengusaha Kudu Cari Mitra Global
Pasar Mebel Tak Boleh Dikuasai Produk Impor
Jumat, 15 September 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi tak mau pasar mebel dalam negeri dikuasai oleh produk dari luar negeri. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya, baik dari sektor bahan baku maupun sumber daya manusia untuk memaksimalkan produk mebel dalam negeri.
Untuk itu, Pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri tidak dikuasai atau diisi oleh produk-produk mebel asing.
Baca juga : Pasar Domestik Besar, Tenaga Kerja Produktif
Hal ini disampaikan Jokowi saat peresmian pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin.
Di acara tersebut, Jokowi juga menyampaikan, belanja Pemerintah mulai dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pada tahun 2023 sebanyak Rp 1.236 triliun. Termasuk, di dalamnya belanja untuk produk mebel sebesar Rp 17 triliun.
Baca juga : Maksimalkan Pengembangan UMKM Global Melalui BNI Xpora
Namun, Jokowi menyayangkan belanja produk mebel tersebut justru malah didominasi oleh furniture impor.
Untuk itu, eks Wali Kota Solo itu meminta agar produk mebel dalam negeri dimasukkan dalam e-katalog agar mudah diserap oleh belanja APBN, APBD, maupun BUMN.
Baca juga : HUT Ke-56 ASEAN, Jokowi: Kapal Besar Ini Tidak Boleh Karam
“Artinya, memang bolanya dari Bapak/Ibu semuanya. Mau membuka diri untuk ber-partner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen. Mestinya diambil oleh Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia),” tuturnya.
Jokowi mengungkapkan, Industri furniture Indonesia memiliki potensi besar di dunia. Tapi, semua potensi itu kalah dengan negara lain karena pengusaha furniture enggan mencari mitra di pasar global.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya