Dark/Light Mode

Direkomendasikan Beli, Analis Sinarmas Ungkap Harga Saham PGEO Bakal Melejit

Senin, 25 September 2023 15:27 WIB
Pengembangan panas bumi oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu di Tanggamus, Lampung. ANTARA
Pengembangan panas bumi oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu di Tanggamus, Lampung. ANTARA

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina Geothermal Energy Tbk (IDX: PGEO) diprediksi memiliki masa depan bisnis yang cerah. Analis dari Sinarmas Sekuritas menjadikan saham PGEO sebagai emiten yang layak dibeli karena potensi harganya dapat meroket hingga Rp 1.900 per lembar.

"Dengan sumber daya panas bumi Indonesia yang sangat besar dan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan, PGEO akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dengan perkiraan 3,4 GW (10 persen CAGR) tambahan kapasitas terpasang dalam satu dekade mendatang," demikian disampaikan Equity Analyst Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra.

Inav menyampaikan hal tersebut dalam laporan Initiation Coverage yang dipublikasikan pada 14 September 2023.

Dalam laporannya, Sinarmas menyebut status saham PGEO dengan rekomendasi BELI dengan mematok target price (TP) saham di Rp 1.900/lembar.

Inav menjelaskan posisi PGEO sangat strategis untuk melakukan transisi energi terbarukan di Indonesia karena hubungannya dengan Pertamina dan pemerintah.

Baca juga : Dewan Pers Analisa Aduan Haji Isam Soal Keberatan Pemberitaan

"Hal ini menjadi peluang utama bagi PGEO untuk berkontribusi dalam upaya peralihan ke energi terbarukan," ujarnya.

Dalam analisisnya, Inav menilai panas bumi itu sebagai sumber daya yang kompetitif karena tidak memerlukan bahan bakar dalam produksi listrik.

Ini berarti, kata dia, PGEO tidak terpengaruh volatilitas harga bahan bakar. Inav juga mengatakan potensi dari panas bumi ini memiliki masa pakai yang lebih lama dengan upaya pemeliharaan yang lebih sedikit dibanding bahan bakar fosil.

"Hal penting lainnya adalah panas bumi merupakan energi yang selalu tersedia, tidak terpengaruh oleh cuaca dan siklus siang-malam, terakhir panas bumi mampu memproduksi listrik dengan temperatur yang relatif rendah (<350 celsius), dibanding bahan bakar fosil (>2000 celsius)," jelasnya.

Alasan lain yang membuat saham PGEO ini layak beli karena adanya kemitraan yang dilakukan dengan Africa Geothermal International Ltd. (AGIL).

Baca juga : Kinerja Cemerlang, Harga Saham PGEO Sentuh Rekor Tertinggi

Selain itu, potensi penyelesaian proyek PLTP binary pertama di Indonesia pada tahun 2026-2027 juga akan menjadikan saham PGEO prospektif.

"Kemitraan ini akan menandai tonggak penting dalam perjalanan PGE dalam memperluas portofolio proyek secara global, yang akhirnya akan membuka peluang pertumbuhan di masa depan," ujarnya.

Pada saat kunjungan ke Kenya, Pertamina Geothermal Energy juga melakukan kunjungan ke Lapangan Olkaria I milik Kenya Electricity Generating Company PLC (KenGen) untuk sharing knowledge terkait penerapan teknologi yang efisien serta menggali potensi kolaborasi di masa mendatang.

Selain dengan AGIL, pada 13 September 2023 lalu PGEO juga menandatangani non-disclosure agreement (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk mempelajari lebih lanjut kemungkinan kerja sama dalam pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia.

Inav juga meyakini bahwa saham PGEO selama ini undervalued.

Baca juga : Menhan Minta KKIP Rekomendasikan Belanja Pertahanan Yang Untungkan Ekonomi

Alasannya karena masih terbatasnya jumlah perusahaan sejenis yang memiliki model bisnis dan profil risiko yang serupa yang sudah melantai di bursa.

"Rekomendasi beli ini cukup berdasar," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.