Dark/Light Mode

Manifesto Ganjar

Mari Adu Gagasan Bukan Perpecahan

Rabu, 13 September 2023 08:00 WIB
Capres dari PDIP Ganjar Pranowo memberi hormat ke warga saat perpisahan sebagai Gubernur Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (5/9). Foto ini dipasang Ganjar, di akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo dalam video manifestonya, kemarin.
Capres dari PDIP Ganjar Pranowo memberi hormat ke warga saat perpisahan sebagai Gubernur Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (5/9). Foto ini dipasang Ganjar, di akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo dalam video manifestonya, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengunggah video yang mengisahkan perjalanan hidupnya, di akun YouTube miliknya, kemarin. Dalam video bertajuk #ManifestoGanjar, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengajak menjadikan Pilpres 2024 sebagai ajang adu gagasan, bukan perpecahan.

Video berjudul “Manifesto #1: Mari Bersatu Bukan Berseteru” yang diunggah Ganjar itu, berdurasi singkat. Hanya 7 menit 2 detik. Dalam video itu, Ganjar tampil rapi dengan kemeja putih, rambut yang tersisir, duduk menghadap kamera. Sosok Capres berambut putih itu, kemudian mengisahkan perjalanan hidupnya secara singkat dan mengungkap manifesto politiknya.

Baca juga : Dicoret Dari Timnas, Bek Persija: Ini Bukan Akhir Segalanya

Video Ganjar itu begitu mengharukan karena disertai dengan foto-foto keluarga Ganjar, yang di antaranya memperlihatkan sosok bapak dan ibu Ganjar, serta saudara-saudaranya. Foto-foto juga memperlihatkan kondisi kampung halamannya di Tawangmangu, lereng Gunung Lawu. Beberapa foto yang ditampilkan tampak buram. Mungkin karena sudah lama tersimpan.

Ganjar mengawali video perjalanan hidupnya dengan menceritakan asal kelahirannya dari keluarga sederhana di desa di Tawangmangu lereng Gunung Lawu. Bapaknya pensiunan polisi, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.

Baca juga : Muhammadiyah: Memungut Pajak Dari Judi Online Sama Dengan Melegalkan Perjudian

“Kami bukan dari keluarga yang berada, malah sebaliknya, sangat-sangat sederhana,” kenang Ganjar.

Ganjar lalu menceritakan bagaimana orangtuanya yang berpenghasilan sangat pas-pasan harus berjuang lebih keras untuk bisa menghidupi keenam anaknya. Ia misalnya teringat bagaimana bapaknya dan ibunya harus mengutang di warung untuk mencukupi kebutuhan dapur. “Kami pun pernah diusir dari kontrakan, bahkan kuliah saya hampir putus saat itu karena tidak ada biaya,” tuturnya. “Saya tidak pernah bisa melupakan momen-momen kenangan itu di hati saya,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.