Dark/Light Mode

Smelter Akan Beroperasi Penuh di 2024, IMA Dukung Pemerintah Hilirisasi Tambang

Rabu, 11 Oktober 2023 12:42 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah), bersama Ketua Umum Indonesian Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau (kiri) dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra saat membuka Indonesia Mining Summit 2023 di Nusa Dua, Bali, Selasa 10/10/2023. (IST)
Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah), bersama Ketua Umum Indonesian Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau (kiri) dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra saat membuka Indonesia Mining Summit 2023 di Nusa Dua, Bali, Selasa 10/10/2023. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program hilirisasi tambang atau pembangunan smelter di Indonesia berjalan dengan baik. Hampir semua smelter diproyeksikan bakal beroperasi maksimal di tahun 2024 dan 2025.

Ketua Indonesian Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau mengungkapkan, sejak Undang-Undang Minerba 2009 dan kemudian diperkuat oleh UU No.3 tahun 2020, pemerintah mewajibkan perusahaan tambang untuk melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian/pembangunan smelter.

Rachmat mengatakan, Industri memasuki masa transisi yang bagi sebagian dianggap cukup menantang.

Baca juga : Pemerintah Genjot Hilirisasi

Hingga 2014 kata dia, banyak pihak yang masih menyangsikan keseriusan Indonesia dalam hal hilirisasi tambang.

"Namun, pada hari ini, industri pengolahan dan pemurnian dengan dukungan Pemerintah telah berhasil membuktikan kemampuan dan tekad kita untuk menciptakan kemandirian tambang," tutur Rachmat Makkasau dalam sambutannya pada acara Indonesian Mining Summit 2023 di The Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (10/10/2023).

Disebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada lebih dari 20 smelter baru yang beroperasi. Sementara beberapa lainnya masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.

Baca juga : IMA Dorong Hilirisasi Industri Tambang Berkelanjutan

"Ini merupakan pencapaian bersama industri yang patut kita banggakan," katanya.

Indonesia lanjut Rachmat, akan memproduksi bahan baku diantaranya nikel, tembaga, besi yang akan menjadi bahan baku utama pembangunan berbasis industri di Indonesia.

Untuk itu kata dia, IMA dan para anggotanya berkomitmen mendukung pemerintah dalam program tersebut.

Baca juga : Menteri Siti Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Karhutla

"Sesuai pesan Presiden kita, untuk mencapai status sebagai negara maju, maka pembangunan ekonomi kita harus berbasis industri. IMA bangga bisa menjadi bagian dari upaya ini," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.