Dark/Light Mode

Gelar Sharing Session Dengan Insinyur Kimia, PKT Dukung Keselamatan Kerja

Jumat, 13 Oktober 2023 16:09 WIB
Annual Meeting EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023. (Foto: Dok. Pupuk Kaltim)
Annual Meeting EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023. (Foto: Dok. Pupuk Kaltim)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kaltim (PKT) berkomitmen menjalankan mitigasi risiko keselamatan kerja dengan tetap mengedepankan zero fatality, atau kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia.

Hal ini disampaikan perusahaan, dalam sharing session pada Annual Meeting & EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023, terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

VP K3 PKT David R. Manik mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di industri pupuk dan petrokimia, pihaknya harus selalu waspada terhadap insiden industri di lokasi pabrik.

Baca juga : Relawan Gerbong Pecinta Sandi Dorong Kemajuan UMKM Di Jawa Timur

Sebab, kondisi semacam ini, jika terjadi, tentu berpotensi menimbulkan biaya baik langsung maupun tidak langsung.

“Karena itu, agar proses bisnis tetap berjalan optimal, kami berkomitmen menjalankan mitigasi risiko keselamatan kerja dengan tetap mengedepankan zero fatality,” ujar David, melalui siaran pers, Jumat (13/10).

Di kesempatan yang sama, Wakil Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto mengungkapkan, di industri pupuk, pihaknya selalu mengedepankan dan menjaga zero fatality.

Baca juga : Gempa M4,0 Guncang Tanggamus, Lampung, Kedalaman 10 Km

“Kedua, bagaimana PI mengedepankan penerapan helat safet dan Health Safety Security and Environment (HSSE) dan ketiga PI bisa meraih pemenuhan atau kepatuhan terhadap terhadap tata kelola linkungan dan aturan regulasi yang ada,” ujar David. 

Ia menjelaskan, dalam pengoperasian industri pupuk terdapat sejumlah risiko yang dapat terjadi. Di antaranya, risiko gas beracun karena bisa terjadi karena reaksi batuan fosfat dengan asam sulfat.

Pengoperasian asam sulfat juga ada potensi lolosnya gas SO2 yang sangat beracun.

Baca juga : Said Ngarep, Putra-Putri Gus Dur Dan Gusdurian Dukung Ganjar Pranowo

“Risiko berikutnya, ada explosive dari amoniak yang berpotensi meledak dan ada risiko kebakaran, hingga emisi gas buang yang dapat mencemari lingkungan,” terang David. 

Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengaku, di era dengan tantangan produksi migas, diperlukan sinergi dari berbagai instansi dan para ahli termasuk insiyur kimia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.