Dark/Light Mode

Kirana Megatara Raih Sertifikasi FSC Pertama di Indonesia

Jumat, 20 Oktober 2023 16:24 WIB
Kirana Permata saatvmemperoleh pengakuan internasional dari lembaga sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC). (Foto: Istimewa)
Kirana Permata saatvmemperoleh pengakuan internasional dari lembaga sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kirana Megatara Tbk (KMG) melalui anak perusahaannya yaitu PT Kirana Permata memperoleh pengakuan internasional dari lembaga sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) pada September 2023.

Penghargaan ini untuk produksi karet alam dari sumber perkebunan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Dua sertifikasi yang diberikan FSC yaitu Chain of Custody (CoC) bernomor CU-CoC-895183 dan Forest Management nomor CU-FM/CoC-895034.

Baca juga : Sharp Kenalkan Penjernih Udara Purefit series Ke Pasar Indonesia

Hal ini menjadikannya sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan sekaligus kedua di dunia setelah perusahaan karet di Thailand, yang mampu menghasilkan produk karet alam bersertifikasi kelas dunia dari kebun petani.

Penyerahan sertifikat dilakukan di Jakarta Senin (16/10), dihadiri oleh Technical Director FSC Indonesia Hartono Prabowo, Managing Director Control Union Indonesia Jurriaan Boer sebagai auditor sertifikasi, Principal Consultant Peterson Indonesia Nurhadi sebagai konsultan pendamping sertifikasi dan President Director PT Kirana Megatara Tbk Martinus S. Sinarya beserta jajaran Direksi.

President Director PT Kirana Megatara Tbk Martinus S. Sinary mengatakan, sertifikasi yang diperoleh merupakan penerapan dari misi Kirana Megatara yaitu menghasilkan produk-produk hasil karet alam secara efisien dan berkelanjutan.

Baca juga : Bank Mega Fasilitasi Layanan Perbankan Holding IFG

Melalui partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan demi kesejahteraan mereka, khususnya para petani rakyat.

"Selaras dengan misi tersebut, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mendorong penerapan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) yang mengutamakan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama," ujar Martinus dalam keterangannya, Jumat (20/10).

Martinus menambahkan, tujuan TPB/ SDGs antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat.

Baca juga : Zhao Leji Apresiasi Peningkatan Kerja Sama Dengan Indonesia

"Tata kelola berkelanjutan sebagai sasaran kebijakan dapat dicapai dengan berbagai strategi, salah satunya dengan sertifikasi hasil perkebunan dan hutan, " ujar Martinus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.