Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pelaku Masuk Via Pelabuhan Tikus
Pemerintah Ciduk Baju Impor Ilegal 16 Ribu Bal
Sabtu, 28 Oktober 2023 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan akan memperketat pengawasan arus masuk barang impor ke pasar Indonesia. Langkah ini diambil untuk menjaga industri di dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kebijakan tersebut diambil sesuai arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam Rapat Internal Kabinet pada awal Oktober. Presiden dengan tegas memerintahkan pengetatan arus masuk barang impor.
Dipastikan Airlangga, kebijakan ini penting seiring maraknya peredaran barang impor di pasar tradisional maupun melalui platform e-commerce yang disinyalir sebagai barang ilegal.
Baca juga : Jaga Pasokan, Pemerintah Tambah Impor Beras 1,5 Juta Ton
“Masuknya barang impor ilegal juga bisa mengancam keberadaan industri dalam negeri dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Airlangga saat menyampaikan keterangan terkait Hasil Operasi Penegakan Hukum Gabungan Bareskrim Polri, Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) DJBC, Kawasan Industri Jababeka III, Bekasi, Jawa Barat, seperti keterangan yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.
Airlangga mengatakan, peredaran barang impor ilegal tidak sesuai standar dan tidak memenuhi perizinan yang dipersyaratkan.
Imbasnya, bakal berdampak pada keberlangsungan tenaga kerja, tidak terkecuali bagi sektor tekstil dan produk tekstil.
Baca juga : Pemerintah Sikat Barang Impor Yang Rusak Pasar
Airlangga memastikan, pengetatan tak akan mengganggu kelancaran arus bongkar muatan di pelabuhan hingga menambah dwelling time.
“Sektor yang selama ini sangat terpukul yaitu UMKM, kosmetik, tekstil, pakaian, mainan anak-anak. Nah ini yang kita ketatkan,” jelasnya.
Airlangga menjelaskan, pengetatan pengawasan impor dilakukan dengan mengubah post-border menjadi border, dengan pemenuhan Persetujuan Impor (PI) dan Laporan Surveyor (LS). “Jangan sampai industri dalam negeri, industri UMKM yang pasarnya besar tetapi dibanjiri oleh barang dari luar negeri. Ini akan diproteksi oleh Pemerintah,” tegas Airlangga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya