Dark/Light Mode

Wapres Minta Koruptor Diperangi, Karena Jadi Hambatan Utama Investor

Rabu, 8 November 2023 17:45 WIB
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri acara Anugerah Layanan Investasi 2023, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (8/11). (Foto: wapresri.go.id)
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri acara Anugerah Layanan Investasi 2023, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (8/11). (Foto: wapresri.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menekankan pentingnya mengurai kompleksitas investasi di Indonesia. Baik melalui reformasi birokrasi, hingga dengan memerangi korupsi, karena selama ini menjadi hambatan utama investor.

Tujuannya agar segala potensi yang ada bisa menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Baik potensi ekonomi terbesar di ASEAN, tenaga kerja muda dalam jumlah besar, tingkat konsumsi domestik yang tinggi, hingga serta sumber daya alam melimpah.

"Saya meminta komitmen seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mengurai komplikasi investasi di Indonesia," kata Wapres Ma'ruf saat menghadiri penyerahan Anugerah Layanan Investasi 2023, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (08/11). 

"Pemberantasan korupsi mesti terus menjadi ikhtiar seluruh bangsa karena investor memandang korupsi sebagai hambatan untuk berinvestasi," sambungnya.

Baca juga : Wapres Minta Lahan Pemerintah Maksimalkan Jadi Lahan Produktif

Agar Indonesia tetap menjadi magnet investasi, Wapres mengingatkan pentingnya mewaspadai dinamika global, seperti tingkat inflasi yang masih tinggi, suku bunga, perang, dan fragmentasi geoekonomi yang menuntut strategi antisipatif ke depan. 

Wapres juga menyinggung masalah dan tantangan di sektor ekonomi digital. Ia berharap potensi ekonomi digital di Indonesia bisa membawa sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat.

"Persoalan dan tantangan di bidang ekonomi digital juga tidak boleh diabaikan, agar potensi ekonomi digital membawa sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat Indonesia,” ujar Wapres mengingatkan.

Untuk itu, ia mengharapkan, berbagai fasilitas kemudahan dan insentif yang telah dibangun pemerintah di bawah payung hukum Undang-Undang Cipta Kerja agar diimplementasikan.

Baca juga : Firli Bahuri Minta Diperiksa Di Bareskrim, KPK Jelaskan Alasannya

“Pembangunan kawasan ekonomi khusus juga terus dikembangkan sebagai suatu kawasan yang representatif bagi para investor,” imbau Wapres.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Indonesia hingga September 2023 mencapai 1.053,1 triliun rupiah, 75,2 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Presiden. 

Untuk itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sebagai instrumen dan garda terdepan pelayanan investasi diberikan apresiasi melalui Anugerah Layanan Investasi melalui sistem penilaian yang independen. 

Penerima penghargaan pada 2023 termasuk di dalamnya provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Indonesia timur.

Baca juga : China Tangkap Warganya Yang Jadi Mata-Mata Amerika Serikat

“Ini bukan karena menterinya orang Timur, bukan. Agak nepotisme sedikit juga ini, Pak Wapres. Kalau nggak begitu, kapan lagi kira-kira kan. Dikit-dikit ga papa,” seloroh Bahlil.

Turut hadir dalam acara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.