Dark/Light Mode

Diramal Tumbuh 5,6 Persen

Kondisi Global Meredup, Ekonomi Indonesia Kuat

Jumat, 1 Desember 2023 07:10 WIB
Presiden Jokowi berjalan bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2023 di Kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Pertemuan Tahunan BI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional. (Foto: Antara)
Presiden Jokowi berjalan bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2023 di Kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Pertemuan Tahunan BI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, ini juga optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3 hingga 6,1 persen pada 2028, seiring dengan kemajuan pesat transformasi ekonomi Tanah Air sejak 2013 sebagai modal dan landasan kuat untuk kebangkitan ekonomi ke depan.

Pertumbuhan tersebut akan di­ikuti dengan inflasi yang terjaga rendah pada 15-35 persen pada 2028, serta neraca pembayaran yang tetap sehat.

“Transformasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan modal, penyera­pan tenaga kerja dan kenaikan produktivitas,” katanya.

Sebab itu, BIakan terus mem­perkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan berbagai pihak.

Baca juga : Dorong Bisnis Pariwisata Global, MTGO Sasar Pasar Indonesia

Sinergi bauran kebijakan Bank Sentral akan terus didorong, guna memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan stabilitas ekonomi terjaga ke depannya.

Dia mengatakan, kebangkitan ekonomi memerlukan transfor­masi di sektor riil, infrastruktur, konektivitas fisik dan digital, hilirisasi minerba, pertanian, perke­bunan, peternakan dan perikanan, pariwisata dan ekonomi kreatif, digitalisasi serta perizinan yang ramah bisnis dan investasi.

Perry bersyukur bisa turut mengawal perekonomian na­sional dari ancaman krisis karena Covid-19, menjaga ketahanan dari gejolak global, serta berkon­tribusi nyata bagi perekonomian nasional.

“Kami akan turut mendukung pertumbuhan ekonomi berkelan­jutan sesuai Undang-Undang Bank Indonesia dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan melalui berbagai kebijakan,” jelas jebolan Universitas Gadjah Mada ini.

Baca juga : Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Listrik Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

Presiden Jokowi yang hadir di acara itu juga mendorong pening­katan sinergi KSSKuntuk mengantisipasi berbagai skenario ke depan. Termasuk merespons cepat setiap perubahan, utamanya yang disebabkan dinamika global.

Jokowi meminta KSSK, yang beranggotakan Menteri Keuangan (Ketua), Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), meningkatkan koordinasi, uta­manya pada situasi tidak normal seperti saat ini.

Menurut Presiden, saat ini dunia sedang tidak dalam situasi baik-baik saja, karena banyak fenomena domestik negara lain yang berdampak global.

Situasi tersebut, antara lain per­soalan inflasi dan tingginya suku bunga di AS, perlambatan dan krisis properti di China, hingga peningkatan tensi geopolitik berupa perang di Ukraina dan Gaza.

Baca juga : Pemerintah Waspadai Ekonomi China Lambat

Sebagai perbandingan, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara, antara lain, Malaysia 3,3 persen, AS 2,9 persen, Republik Korea 1,4 persen dan Uni Eropa 0,1 persen.

“Kita harus optimistis, tetapi tetap harus waspada, hati-hati. Waspada pada perubahan yang super cepat, perubahan terhadap disrupsi teknologi yang juga super cepat,” pesannya.

“Memang kita harus pru­dent dalam melangkah, tetapi jangan terlalu hati-hati. Kalau (penyaluran) kredit terlalu hati-hati, semuanya terlalu hati-hati, akibatnya kering perputaran di sektor riil,” ingatnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 1/12/2023 dengan judul Diramal Tumbuh 5,6 Persen, Kondisi Global Meredup, Ekonomi Indonesia Kuat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.