Dark/Light Mode

Bisa Berdampak Pada Perekonomian Nasional

Pemerintah Waspadai Ekonomi China Lambat

Rabu, 22 November 2023 07:10 WIB
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kementerian Keuangan Abdurohman memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kementerian Keuangan Abdurohman memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meningkatkan kewaspadaan seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ketergantungan besar terhadap Negeri Tirai Bambu.

Kepala Pusat Kebijakan Ekono­mi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurohman mengatakan, lam­batnya ekonomi China perlu diwaspadai karena 20 persen total ekspor Indonesia ke China.

“China juga menjadi salah satu penyuplai terbesar bahan baku untuk industri di Indonesia,” kata Abdurohman dalam seminar In­donesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca juga : Yandri Susanto Ajak Teladani Pahlawan Nasional KH. Abdul Chalim

Dia menjelaskan, perekono­mian China terus mengalami perlambatan imbas dari me­lemahnya sektor properti, serta investasi asing langsung (For­eign Direct Investment/FDI) yang menurun.

Pelemahan kedua sektor terse­but berdampak signifikan bagi ekonomi China, lantaran keduanya menjadi mesin utama penggerak ekonomi.

Berbeda dengan perekonomi­an Amerika Serikat dan Indone­sia yang lebih banyak didorong oleh konsumsi, perekonomian China lebih banyak didorong oleh investasi.

Baca juga : Kota Sorong Punya Perpustakaan, Jadi Modal Pembangunan Ekonomi

“Ini menjadi akar persoalan China. Banyak investasi yang lari ke sektor properti, sementara sek­tor itu sedang mengalami banyak krisis,” jelas Abdurohman.

Persoalan lainnya, lanjut dia, banyak Pemerintah Daerah di China yang mengandalkan sek­tor properti untuk penerimaan daerah. Ketika sektor properti di sana mengalami guncangan, penerimaan mereka tertekan dan menimbulkan peningkatan utang.

Salah satu dampak pelemahan ekonomi China di Indonesia, yakni lambatnya ekspor pada kuartal III-2023. Kinerja ekspor terkontraksi 4,26 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2023, sementara impor terkon­traksi 6,18 persen yoy.

Baca juga : Menko PMK: Jangan Ragu, Pemerintah Indonesia Dukung Palestina Sampai Merdeka

Meski begitu, industri manufak­tur tumbuh 5,20 persen yoy, berkon­tribusi 1,06 persen yoy terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.