Dark/Light Mode

Airlangga: Industri Harus Mampu Kurangi Kemiskinan Masyarakat Sekitarnya

Kamis, 7 Desember 2023 15:01 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong dunia industri untuk turut serta mengurangi kemiskinan masyarakat sekitar. Caranya, menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik.

“Saya tidak ingin ada kemiskinan di lokasi industri itu ada. Industri itu punya CSR, nah CSR itu diharapkan dapat mendorong multiplier effect kepada masyarakatnya,” tegas Airlangga, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2023, di Jakarta, Kamis (7/12).

Rapimnas Kadin ini mengangkat tema “Pemilu Damai, Ekonomi Tumbuh, Menuju Indonesia Emas 2045”. Kata Airlangga, pelaksanaan Pemilu damai tergantung pada komitmen semua elemen. Tetapi, Indonesia punya kelebihan Indonesia dibandingkan negara lain, yaitu pemilu yang dilaksanakan setiap lima tahun, menghasilkan kepemimpinan dan Pemerintah yang stabil.

Baca juga : Bane Raja Manalu Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Simalungun

“Itu sangat diapresiasi oleh dunia. Karena Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Asia Tenggara damai karena Indonesia. Ekonomi Asia Tenggara 40 persen ada di Indonesia. Maka kita menjadi center of gravity. Kita sekarang menjadi pusat pertumbuhan,” ucapnya.

Airlangga melanjutkan, Indonesia ingin mencapai Visi Indonesia Emas 2045: "Indonesia Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan" dengan sasaran Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nominal sebesar 9,8 triliun dolar AS (lima besar PDB) dengan Pendapatan Nasional Bruto (GNI) per kapita 30.300 dolar AS. Selain itu, porsi penduduk middle income sebesar 80 persen, industri manufaktur mencakup 28 persen PDB dan menyerap 25,2 persen tenaga kerja.

Untuk mencapai hal tersebut, Airlangga mengatakan, perlu dilakukan pendekatan pembangunan yang transformatif, yaitu mengubah tambah rendah menjadi nilai tambah tinggi, butuh lompatan-lompatan besar, dan dibutuhkan pula pemimpin yang berani. Kata dia, transformasi ini sudah mulai dilakukan di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca juga : Kemenko PMK: Perusahaan Juga Harus Mensejahterakan Masyarakat

Indonesia juga berperan aktif dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti G20, APEC, ASEAN, dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Saat ini, Indonesia juga telah bergabung pada kerja sama ekonomi Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan sedang dalam proses aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Di samping itu, Indonesia tengah menyelesaikan beberapa perundingan kerja sama internasional baik bilateral maupun regional, antara lain Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Selain itu, Indonesia juga sedang bersiap menjadi pelopor Carbon Capture Storage di ASEAN sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Airlangga mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui digitalisasi, juga menjadi penting sebagai salah satu pengungkit utama dalam menuju Indonesia Maju.

Baca juga : Ganjar di Hadapan Masyarakat Palu: Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi

“Nah, ASEAN salah satu yang pertama yang mengembangkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Itu leaders declaration. Kalau business as usual, ekonomi digital di ASEAN hanya 1 triliun dolar AS. Tetapi, dengan DEFA, interoperability, kemudian dengan ekosistem yang sama termasuk local currency transaction dan payment, itu kita sudah bisa jalan di lima negara ASEAN dan akan menyusul Jepang dan Korea. Dengan ini semua jalan, insya Allah ekonominya akan naik jadi 2 triliun dolar AS. Dari 2 triliun dolar AS, 600 miliar-800 miliar dolar AS dari Indonesia,” pungkas Airlangga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.