Dark/Light Mode

SiDU Donasi Buku Tulis Untuk Tingkatkan Kebiasaan Menulis

Selasa, 12 Desember 2023 14:08 WIB
SIDU donasi buku tulis. (Foto: Ist)
SIDU donasi buku tulis. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Ayo Menulis yang diselenggarakan oleh buku tulis SiDU bertujuan untuk menjadikan kegiatan menulis tangan sebagai hal yang menyenangkan bagi anak-anak Indonesia.  

Di tahun 2023 ini berbagai rangkaian kegiatan program ini  telah sukses diselenggarakan, antara lain sosialisasi Ayo Menulis dan Lomba Menulis “Harta Karun Indonesia" yang melibatkan 745 sekolah serta menghasilkan 6.901 karya tulis tangan siswa dari seluruh Indonesia sehingga SiDU berhasil memecahkan Rekor MURI pada kategori "Lomba Menulis Tangan oleh Siswa Sekolah Dasar Terbanyak."

Sebagai bentuk komitmen untuk terus menerus menggalakkan menulis dengan tangan, SiDU mendonasikan 300.000 buku tulis kepada sekolah-sekolah serta sekolah non formal/komunitas di Indonesia. Distribusi buku diberikan dengan kriteria tertentu, seperti sekolah formal yang telah mengikuti lomba menulis dengan jumlah karya lomba terbanyak, sekolah di daerah tertinggal, serta  sekolah non formal/komunitas yang memiliki tujuan sejalan dengan SiDU.

Baca juga : Roche, FIK UI, Dharmais, dan HIMPONI Kolaborasi Tingkatkan Keperawatan Onkologi

Seremonial simbolis penyerahan donasi buku tulis SiDU dihelat di Perpustakaan Nasional RI, Salemba-Jakarta Pusat, mengundang perwakilan dari sekolah dan komunitas. 

"Kami mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini. Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan dasar penting yang harus dikuasai oleh anak-anak.  SiDU selain menyediakan berbagai kegiatan Menulis, pada kesempatan ini SiDU memberikan donasi buku tulis sebagai sarana bagi pelajar untuk menulis dengan tangan.  Donasi ini bukti komitmen SiDU agar menulis dengan tangan menjadi kegiatan yang menyenangkan,” ungkap Head of Marketing Domestic Business Stationery APP Arif Darmawan. 

Survey kemampuan pelajar yang tergabung dalam negara-negara OECD-Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2023 baru saja di rilis pada tanggal 5 December 2023. Survey yang diselanggarakan setiap 3 tahun ini  mengukur literasi  membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. 

Baca juga : Indonesia Dan Belgia Tingkatkan Kerja Sama Di Bidang Penanggulangan Terorisme

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa meskipun terdapat penurunan poin literasi membaca di dunia, namun penurunan tersebut tidak lebih buruk dibanding negara lain di dunia yang mengikuti PISA.  

"Skor literasi membaca, kita melihat rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin. Tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Jadi secara signifikan lebih baik daripada rata-rata internasional", ungkapnya secara daring di laman YouTube Kemendikbud, Rabu (6/12/2023).

Dia menambahkan, lebih dari 80 persen negara yang mengikuti survei PISA ini mengalami penurunan skor literasi membaca. “Di era digital semua jadi terasa dipermudah. Namun, untuk anak usia dasar ada hal-hal dan tahapan pertumbuhan yang tidak dapat dipermudah oleh digital. Majalah CIA melalui gerakan Hak Baca Anak mengajak orang tua untuk terus berjuang memenuhi hal dasar tersebut,” ungkap Stefanie Augustin selaku pendiri Majalah CIA.

Baca juga : Ganjar Dan Ulama Sepakat Tingkatkan Kualitas Pesantren

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling berkaitan. SiDU berharap melalui menulis dengan tangan, anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang kompeten sehingga dapat bersaing secara global. SiDU dan Majalah CIA bersama-sama berkomitmen untuk terus memperjuangan penguatan literasi anak Indonesia di tengah tantangan era digital.

Kemendikbud menanggapi hasil PISA 2023 sebagai tantangan bagi seluruh jajaran Kemdikbudristek untuk meningkatkan skor literasi di Indonesia. Dia juga menyambut positif acara Ayo Menulis yang diselenggarakan oleh SiDU sebagai salah satu cara yang digagas oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas literasi pada tingkat SD.  “Metode menulis dengan tangan ini dapat melatih kerapihan tulisan dan fokus anak-anak dan wujud nyata Tria Sentra Pendidikan (sekolah, orang tua dan masyarakat). Acara Ayo menulis diharapkan dapat menjadi aktifitas pihak swasta yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan literasi siswa SD di era digital ini," tutur Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek, Sugiyanto.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.