Dark/Light Mode

Didukung ADB, SMF Terbitkan Obligasi Dan Sukuk Perdana

Selasa, 9 Januari 2024 11:18 WIB
SMF. (Foto: Ist)
SMF. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya bagi penerbitan perdana obligasi dan sukuk sosial oleh Indonesia, salah satunya yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder.

SMF berhasil menghimpun Rp 500 miliar (32,4 juta dolar AS) melalui obligasi sosial dan Rp 200 miliar (13 juta dolar AS) melalui sukuk sosial pada 22 Desember 2023. Kedua instrumen ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Desember 2023. 

Menurut Presiden Direktur SMF Ananta Wiyogo, langkah ini adalah bagian dari program penerbitan yang akan memungkinkan SMF menggalang dana lebih dari Rp 8 triliun dari penerbitan obligasi. 

“Dan sebesar Rp 1,5 triliun dari penerbitan sukuk di masa mendatang untuk membiayai proyek-proyek baru, serta yang sudah ada dengan hasil sosial yang positif, seperti perumahan berharga terjangkau,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (9/1/2024).

Baca juga : AIHSP Terbitkan Publikasi Pendekatan One Health Karya Prof Tjandra

Instrumen tersebut diterbitkan berdasarkan Prinsip-Prinsip Obligasi Sosial (Social Bond Principles) dari Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Market Association) dan Standar Obligasi Sosial (Social Bond Standards) dari Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Markets Forum). 

Hal ini juga sambung Ananta, merupakan penerbitan pertama obligasi dan sukuk sosial yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk obligasi dan sukuk yang berkaitan dengan keberlanjutan. 

Ia menjelaskan, dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan perumahan dan permukiman di Indonesia, guna meningkatkan kepemilikan rumah dan ketersediaan proyek perumahan yang terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami berharap transaksi rintisan kami di bawah peraturan baru akan berkontribusi besar bagi pengembangan pasar obligasi berkelanjutan di Indonesia,” ucapnya.

Baca juga : RASSEA Dukung Pertanian Pangan Sensitif Gizi Bersinergi Dan Berkelanjutan

ADB memberikan bantuan teknis untuk mendukung pengembangan kerangka obligasi, peningkatan kapasitas, dan kajian eksternal melalui Fasilitas Katalis Pembiayaan Hijau ASEAN (ACGF/ASEAN Catalytic Green Finance Facility) dan Prakarsa Pasar Obligasi Asia (ABMI/Asian Bond Market Initiative).

Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga menjelaskan, transaksi inovatif ini memperlihatkan komitmen ADB untuk mempromosikan pembangunan sosial inklusif di Indonesia, sambil mendukung pengembangan pasar modal berkelanjutan.

“Transaksi rintisan ini akan berkontribusi bagi pertumbuhan masa depan pasar obligasi berkelanjutan Indonesia,” jelasnya.

ACGF merupakan prakarsa dari Dana Infrastruktur ASEAN (ASEAN Infrastructure Fund) untuk mempercepat investasi pada infrastruktur hijau di Asia Tenggara. ABMI merupakan prakarsa bersama antara ASEAN, Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, dan Republik Korea untuk mengembangkan pasar obligasi mata uang lokal.

Baca juga : Analisis BMKG Terkini: Hujan Lebat Dan Suhu Panas Terik Bayangi Periode Nataru

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.