Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 3,7 Guncang Kebumen, Jawa Tengah
- PSSI Proses Maarten Paes Buat Lawan Irak Dan Filipina
- Siang Ini, Rinov/Phita Jadi Andalan Raih Gelar Di Malaysia Masters 2024
- Trofi Coupe de France 2023/24 Persembahan Terakhir Mbappe Di PSG
- Malam Ini Final BRI Liga 1, Persib Patok Kemenangan Kandang
Hadiri World Economic Forum
Sunarso: BRI Udah Sejalan Dengan Agenda WEF 2024
Kamis, 18 Januari 2024 07:20 WIB
Sebelumnya
Sunarso melanjutkan, sebagai perusahaan BUMN, perseroan memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Agar dapat menjalankan fungsi tersebut secara simultan, maka BRI harus mencetak keuntungan.
“Dengan memperoleh keuntungan atau economic value, maka perusahaan BUMN bisa memiliki modal untuk menciptakan social value. Sehingga ekonomi akan berputar,” tuturnya.
Baca juga : Hore, Man City Juara Piala Dunia Antarklub 2023
Dan BRI sudah membuktikan bahwa selama ini emiten berkode saham BBRI ini bisa menjalankan peran economic value dan social value secara simultan.
“Salah satunya melalui keberadaan Holding Ultra Mikro yang beranggotakan BRI, Pegadaian dan PNM,” ucapnya.
Komitmen BRI dalam pemberdayaan UMKM tercermin salah satunya dari kinerja Holding Ultra Mikro (UMi). Sebagai informasi, hingga akhir Desember 2023 tercatat sudah 37 juta nasabah peminjam yang terintegrasi.
Baca juga : Menlu: Kerja Sama Ekonomi Jadi Fokus Hubungan Bilateral Dengan 10 Negara Sahabat
Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut, berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.
Pada 2023, BRI Research Institute mengestimasikan bisnis UMi yang belum mendapatkan pembiayaan formal pun telah menurun, yakni dari 30 juta pada 2018, menjadi sekitar 14 juta, yang mana 3 juta hingga 6 juta di antaranya tidak terlayani, 4 juta hingga 5 juta lainnya mendapatkan pembiayaan dari teman/keluarga. Dan 3 juta sampai 5 juta dari loan shark/rentenir.
Di samping itu, imbuh Sunarso, dengan adanya sinergi holding UMi, PNM mampu menyalurkan Rp 41,57 triliun kepada 15 juta pelaku usaha wanita melalui PNM Mekaar.
Baca juga : Mardiono Minta PPP Sumut Kerja Sama Dengan Parpol Koalisi Menangkan Pemilu 2024
Apabila dibandingkan dengan Grameen Bank, sebuah lembaga pembiayaan di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006, maka jumlah penyaluran pembiayaan dari PNM di atas Grameen Bank.
Dari situs resminya, Grameen Bank secara akumulasi telah menyalurkan pinjaman kepada 10,45 juta orang. Sama seperti PNM, mayoritas nasabah lembaga tersebut adalah kalangan perempuan yang mencapai 97 persen.
“Oleh karenanya PNM yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro, kini pantas mengklaim dirinya sebagai lending group terbesar di dunia,” ujar Sunarso.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya