Dark/Light Mode

Program Transformasi Mulus

Top, BNI Kantongi Laba Bersih Capai 20,9 Triliun

Senin, 29 Januari 2024 07:20 WIB
Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar (tengah) bersama Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kedua kanan), Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kedua kiri), Direktur Risk Management David Pirzada (kanan), dan Direktur Wholesale  International Banking Silvano Rumantir (kiri) saat acara Press Conference Full Year 2023 BNI di Jakarta, Jumat (26/1/2024). (Foto: Antara)
Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar (tengah) bersama Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kedua kanan), Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kedua kiri), Direktur Risk Management David Pirzada (kanan), dan Direktur Wholesale International Banking Silvano Rumantir (kiri) saat acara Press Conference Full Year 2023 BNI di Jakarta, Jumat (26/1/2024). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Kredit sepanjang 2023 tum­buh sebesar 7,6 persen yoy men­capai Rp 695 triliun. Capaian tersebut didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kredit konsumer, dan anak usaha.

“Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3 persen (yoy), blue chip BUMN tumbuh 11,8 persen (yoy), kredit konsumer tumbuh 13,6 persen yoy, serta anak usaha yang tumbuh 134 persen (yoy),” jelasnya.

Adapun kontribusi anak usaha ini ditopang oleh penguatan kinerja yang sustain, seiring dengan transformasi anak usaha yang sedang berjalan seperti di BNI Finance dan hibank.

BNI Finance melakukan re­focusing bisnis ke pembiayaan segmen konsumer, sehingga dapat melengkapi pilihan produk BNI Group melalui pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Baca juga : Volume Transaksi BNI Mobile Banking Melesat Rp 1.216 Triliun

“BNI Finance telah berhasil membukukan kredit konsum­er sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 1.211 persen yoy dengan new booking selama tahun 2023 mencapai Rp 2,7 triliun,” ucap Novita.

Tahun ini, sambung Novita, BNI berkeyakinan kinerja pe­rusahaan terus meningkat. BNI menargetkan mampu meraih kredit di kisaran 9-11 persen di tahun 2024, sejalan dengan prospek pertumbuhan industri.

Utamanya masih didorong oleh penyaluran kredit di sektor korporasi dan konsumer.

“Dan juga di segmen kecil dan menengah yang diperkuat dengan scoring, prudent, selektif dan lebih sehat,” ujarnya.

Baca juga : Makin Solid, BNI Capai Laba Rp 20,9 Triliun Di 2023

Selanjutnya, Direktur Whole­sale & International Banking BNI Silvano Rumantir menam­bahkan, BNI bakal menambah cabang di dua negara, yakni Amerika Serikat dan Australia.

Hal ini berdasarkan mandat yang diberikan oleh Kementerian BUMN untuk menjadi Indonesian International Lead­ing Bank.

Silvano bilang, emiten ber­sandi saham BBNI ini memiliki strategi, yaitu Follow the Indo­nesian Client dengan tetap hati-hati, prudent dalam melakukan ekspansi. Tetapi kami akan tetap memastikan agar kehadiran kami dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah atau klien,” katanya.

Dikatakannya, BNI memiliki beberapa pertimbangan BNI dalam membuka KCLN (Kantor Cabang Luar Negeri).

Baca juga : 3 Tahun Transformasi, BNI Hasilkan ROE Solid dan Berkualitas

“Di Amerika, BNI memiliki cabang di New York. Namun BNI terbuka dan terus menggali potensi-potensi yang ada baik di bagian-bagian lain di Amerika maupun di Australia,” ungkap Silvano.

Saat ini BNI memiliki tujuh KCLN yang tersebar di Lon­don, New York, Amsterdam, Seoul, Tokyo, Hong Kong, dan Singapura.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.