Dark/Light Mode

Menggali Potensi Bioekonomi, Inovasi Basis Alam Perlu Terus Dikembangkan

Senin, 12 Februari 2024 22:17 WIB
Menggali Potensi Bioekonomi, Inovasi Basis Alam Perlu Terus Dikembangkan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bioekonomi, metode pemanfaatan sumber daya alam hayati untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi seperti obat-obatan, pangan, pakan, material, dan energi, dapat menjadi solusi untuk pengurangan eksploitasi sumber daya alam berbasis fosil untuk atasi krisis iklim.

Pemerintah, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), telah menjadikan bioekonomi sebagai salah satu topik utama di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045 sebagai bagian dari peta jalan transformasi ekonomi dan Pemilu 2024. Ini merupakan momentum untuk terus mengembangkan bioekonomi.

Bioekonomi perlu terus dikembangkan, karena menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2019, inovasi berbasis alam memiliki kontribusi hingga 37 persen terhadap pengurangan emisi yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global menjadi 1,5 derajat Celcius.

Laporan World Resources Institute (WRI) 2019 memperkirakan, penyaluran investasi inovasi berbasis alam dan bioekonomi 1,8 triliun dolar AS pada tahun 2020 hingga 2030 berpotensi menghasilkan manfaat bersih 7,1 triliun dolar AS.

Pelaksanaan bioekonomi tak hanya dapat menjaga lingkungan, tetapi juga berpotensi mendapatkan keuntungan finansial.

Baca juga : Menteri Siti Bicara Transformasi Ekonomi Lingkungan Menuju Titik Keseimbangan

Laporan The Bioeconomy of 2030 keluaran OECD menambahkan, nilai pasar bioekonomi global akan mencapai kisaran 2,6 – US 5,8 triliun dolar AS dalam rentang tahun 2025-2030.

Indra Darmawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM mengungkapkan komitmen Kementerian Investasi, dalam mendukung rangkaian pengembangan portofolio investasi berkelanjutan untuk daerah-daerah yang mempromosikan komoditas berbasis bioekonomi.

Agenda investasi di sektor tersebut diperkirakan mampu menyerap sekitar 45,4 miliar dolar AS.

“Saat ini, sejumlah portofolio investasi lestari prioritas sedang diakselerasi. Salah satunya, Proyek Prioritas Industri Hijau Pengelolaan Kelapa Terintegrasi di Kabupaten Gorontalo yang sudah dalam status ready to offer dengan nilai investasi sebesar Rp 643 miliar,” jelas Darmawan.

Pemerintah saat ini sudah mendetailkan rencana pengembangan berbasis bioekonomi, yang mencakup industri baru, bersumber pada inovasi berbasis alam untuk produk-produk biosimilar dan vaksin, protein nabati, pangan biokimia, herbal dan nutrisi.

Baca juga : Pengamat Nilai Skenario Relokasi Pasar Anyar Sudah Tepat

Selain itu, Indonesia tengah mendorong Penguatan Kerangka Regulasi atas Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik berorientasi Bioprospeksi dan Bioekonomi.

Penguatan hilirisasi dan pengembangan produk berbasis alam yang melibatkan pelaku usaha, penguatan riset dan inovasi nasional, penguatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya genetik dan penegakan hukum terhadap upaya biopiracy, dan sinergi lintas sektor dari para pemangku kepentingan.

Dari sisi investasi, Kementerian Investasi/BKPM telah meluncurkan Panduan Investasi Lestari pada G20 lalu sebagai titik 1 awal negara mendorong tumbuhnya bisnis lestari termasuk untuk UMKM, usaha besar, investasi dan pemerintah.

Tahun ini, Indonesia memiliki momentum besar yaitu pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang dilakukan serentak.

Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) terus mengawal berbagai persiapan, untuk senantiasa mendukung visi ekonomi lestari, melalui hilirisasi komoditas bernilai tambah dari potensi keanekaragaman hayati, sebagai bentuk dari pengembangan sektor bioekonomi, untuk menjaga lingkungan serta memberikan kesejahteraan pada masyarakat.

Baca juga : Di Halaqah Peradaban, Wakil Rais Aam PBNU Bicara Soal Pembaharuan

Pergantian kepemimpinan di tahun 2024 dapat menjadi momentum, untuk akselerasi ekonomi restoratif di tingkat nasional dan daerah, untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan, sekaligus pengurangan emisi karbon.

LTKL sebagai asosiasi pemerintah kabupaten, sudah melakukan kerja sama  multipihak dalam mengembangkan berbagai kegiatan, untuk menerapkan pembangunan lestari di sembilan kabupaten sejak tahun 2017.

LTKL berharap, pemerintah nasional dan daerah dapat meneruskan perkembangan ekonomi lestari, sebagai tujuan jangka panjang bioekonomi.

Salah satu agenda LTKL-KEM di tahun 2024 adalah meneruskan rangkaian program kolaborasi dengan kabupaten dan mitra pembangunan, dalam mengembangkan kesiapan kabupaten. Serta mengimplementasikan ‘resep’ transformasi yurisdiksi berkelanjutan, melalui bimbingan teknis bagi para kabupaten anggota melalui tindakan kolektif 5 pilar esensial: perencanaan, kebijakan & regulasi, tata kelola multi-pihak, aksi bersama (inovasi & investasi), serta pemantauan, pelaporan, dan komunikasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.