Dark/Light Mode

Genjot Produktivitas Beras, Pupuk Indonesia Bakal Salurkan 2 Juta Ton Pupuk

Selasa, 13 Februari 2024 20:12 WIB
Pupuk Indonesia siap menyalurkan sebanyak 2 juta ton pupuk dalam rangka meningkatkan produktivitas beras nasional. (Ilustrasi Pupuk Indonesia)
Pupuk Indonesia siap menyalurkan sebanyak 2 juta ton pupuk dalam rangka meningkatkan produktivitas beras nasional. (Ilustrasi Pupuk Indonesia)

 Sebelumnya 
Menurut Rahmad, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas beras nasional, Presiden Jokowi juga sudah menyetujui penambahan anggaran untuk pupuk bersubsidi di tahun 2024 sebesar Rp 14 triliun.

Dengan demikian total anggaran yang disiapkan untuk pupuk bersubsidi tahun ini menjadi Rp 40 triliun.

"Anggaran yang sudah diberikan untuk pupuk bersubsidi tahun 2024 Rp 26 triliun, sementara Rp14 triliun tambahannya sedang berproses. Arahan Bapak Presiden clear, nanti akan diberikan tambahan pupuk," ujar Rahmad.

Baca juga : Genjot Pra Penjualan, LPKR Andalkan Kota Mandiri Lippo Village

Apabila dikonversikan, tambahnya, awalnya pupuk bersubsidi yang dialokasikan untuk 2024 sebesar 4,7 juta ton.

Berikutnya volume ini akan ditambah lagi menjadi 7,5 juta ton. Rahmad mengungkapkan, sambil menunggu proses penambahan pupuk bersubsidi, pupuk bersubsidi yang sudah dialokasikan untuk segera disalurkan pada musim tanam ini.

Kebijakan ini sekaligus sebagai langkah strategis untuk mendukung suksesnya program Percepatan Tanam.

Baca juga : Genjot Bibit Unggul, Ganjar Bakal Tingkatkan Dana Riset 1 Persen Dari PDB

Arahannya sambung Rahmad, agar diambil pada musim tanam pertama untuk mempercepat penanaman sehingga nanti kalau itu habis akan disiapkan lagi anggaran untuk musim tanam kedua.

“Pupuk bersubsidi saat ini stoknya cukup, sebagian besar sudah ada di daerah, lalu Pemerintah menambah anggaran subsidi. Insya Allah tidak ada lagi persoalan pupuk yang mendasar," katanya.

Sementara untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Pupuk Indonesia telah melakukan digitalisasi di 27 ribu kios yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga : Miris, Tingkat Pelatihan Kerja Di Indonesia Sangat Rendah

Dengan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), Pupuk Indonesia dapat memonitor penyaluran secara real time.

Selain itu, melalui digitalisasi ini petani lebih mudah dalam penebusan. Petani cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah dapat melakukan penebusan.

"Dengan demikian, adanya penambahan alokasi pupuk bersubsidi dan sistem penyaluran yang terdigitalisasi, Insya Allah produksi beras juga akan naik," pungkas Rahmad.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.