Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Atasi Lonjakan Harga Dan Minimnya Produksi
Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras Thailand
Selasa, 20 Februari 2024 07:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah bakal mengimpor beras dari Thailand sebanyak 2 juta ton jika produksi dalam negeri kurang. Langkah ini juga terpaksa dilakukan guna mengatasi lonjakan harga beras dan dampak El Nino.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan, rencana impor dari Thailand untuk menanggulangi harga beras yang lebih tinggi dari biasanya.
“Ini bisa jadi (langkah) antisipasi, melalui rakornas (rapat koordinasi nasional) dan ratas (rapat terbatas) tentunya dengan persetujuan Presiden dan menteri. Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton. Tapi misalnya produksi dalam negeri cukup, berarti impor itu tidak jadi,” kata Sarwo Edhy seperti dikutip Rakyat Merdeka, di Bandung, Senin (19/2/2024).
Baca juga : DPRD Kasih Deadline Tahun Ini Harus Kelar
Soal harga beras yang tinggi di pasaran dalam beberapa waktu terakhir, Bapanas menilai, hal tersebut diakibatkan oleh tingginya ongkos produksi, hingga dampak El Nino 2023 yang membuat waktu tanam mundur.
“(Harga) pupuk naik, airnya juga kurang, panennya berkurang, sehingga hasilnya berkurang. Otomatis harga naik,” ujarnya.
Sarwo Edhy juga menegaskan, kenaikan harga beras ini tidak ada kaitannya dengan waktu menjelang Ramadan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan imbas El Nino.
Baca juga : Inter Milan Vs Atletico Madrid, Ujian Untuk Si Ular Besar
Disinggung adanya potensi penimbunan beras karena harga sedang tinggi, Sarwo Edhy menegaskan, tidak ada penimbunan. Pihaknya berharap dalam waktu dekat, harga beras bisa kembali normal.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta Timur untuk memastikan stok beras cukup, sehingga siap didistribusikan, baik ke pasar ritel maupun pasar tradisional.
“Saya ingin pastikan beras yang ada di sini tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah,” kata Jokowi.
Baca juga : Konsisten, Sinner Raih Juara
Jokowi menjelaskan, stok beras yang masuk ke Pasar Cipinang akan didistribusikan ke ritel, pasar tradisional, hingga toko beras, baik di wilayah Jakarta maupun daerah.
Menurutnya, kenaikan harga beras terjadi karena belum masuk produksi panen dari daerah ke Pasar Induk Beras Cipinang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya