Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Sudah Rampung
Sabtu, 24 Februari 2024 07:05 WIB
Sebelumnya
Terpisah, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda merasa lega, akhirnya persoalan cost overrun tidak berlarut-larut.
Nailul menilai, dengan adanya pinjaman dari CDB tersebut, maka setidaknya mampu menjaga kinerja keuangan dari PT KAI, khususnya dalam menjaga operasional kereta cepat Whoosh.
Sebab, imbuh Nailul, perusahaan tidak akan mampu jika hanya mengandalkan penjualan dari tiket selama puluhan tahun, demi menutup pembengkakan biaya proyek. Sehingga dibutuhkan dukungan Pemerintah untuk menyelesaikan cost overrun.
Baca juga : Biden Bakal Hapus Utang Mahasiswa
“Kalaupun ada pinjaman, dalam suatu bisnis itu wajar. Tapi, soal kereta cepat ini memang harus di-back up oleh negara, bisa dalam bentuk PMN atau lainnya. Itu pun sudah dilakukan, ada PMN untuk KAI,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ia menyadari, peran BUMN sebagai perpanjangan tangan Pemerintah atau agent of development tidak bisa dipisahkan.
“Sehingga fungsinya BUMN memang tidak hanya mengejar keuntungan semata, ada penugasan juga di situ. Begitu juga, KAI. Semoga, kinerjanya bisa tetap terjaga,” harapnya.
Baca juga : DKI Punya Stok Beras 30 Ribu Ton Di Gudang
Seperti diketahui, China Development Bank (CDB) mengucurkan pinjaman hampir Rp 7 triliun untuk menambal pembengkakan biaya proyek Whoosh pada 7 Februari 2024.
Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pencairan pinjaman CDB ke PT KAI dibagi dalam 2 fasilitas. Yaitu fasilitas A senilai 230.995.000 dolar AS (Rp 3,6 triliun).
Serta fasilitas B, yakni ekuivalen dengan 217.080.000 dolar AS (Rp 3,38 triliun). Jika ditotal, kedua fasilitas pinjaman tersebut sekitar Rp 6,98 triliun.
Baca juga : Arsenal Vs Newcastle, Meriam London Wajib Menang
“PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan China Development Bank, untuk pembiayaan cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” sebagaimana dikutip dari dokumen tersebut, Selasa (13/2/2024).
Pencairan tersebut, langsung diteruskan ke PT PSBI, perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Perkebunan Nusantara VIII. IMA
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Sabtu, 24 Februari 2024 dengan judul "Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Sudah Rampung"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya