Dark/Light Mode

BP2MI Gandeng BNI Untuk Lindungi Keuangan Pekerja Migran Di Korsel

Senin, 26 Februari 2024 22:27 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat menyampaikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (26/2/2024). (Foto: RM.id/UMM)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat menyampaikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (26/2/2024). (Foto: RM.id/UMM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Teranyar, BP2MI menggandeng BNI untuk memberikan perlindungan keuangan kepada para pekerja migran yang bekerja di Korea Selatan melalui skema penempatan kerja sama antarpemerintah atau G to G.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk memudahkan remitansi dan pembayaran asuransi bagi para pekerja Indonesia yang berkarya di Negeri Ginseng itu. Soalnya, banyak dana pekerja migran di Korsel yang telah purna tugas tak bisa dicairkan karena berbagai alasan.

Benny mengatakan kerja sama ini mendapat sambutan hangat dari calon pekerja migran di Korsel. Sebanyak 62 ribu orang lebih CPMI yang telah mendaftar sebagai nasabah baru BNI Taplus.

Baca juga : RJBBP Sulut Ungkap Faktor Kemenangan Prabowo-Gibran Di Kandang Banteng

"Untuk tahun 2024 kami bekerjasama degan BNI melalui syarat resmi pendaftaran. PMI harus mempunyai rekening taplus PMI G to G. Hal ini tentu sesuatu yang baik karena ada 62.300 nasabah baru BNI melalui pembukaan rekening taplus G to G," kata Benny di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).

Kata Benny, terdapat 62 ribu PMI yang membuka rekening BNI Taplus. Keseluruhannya bahkan PMI yang baru mendaftar pada tahun 2024.

"Ini PMI yang mendaftar tahun 2024. Saya selalu mengatakan bahwa ini merupakan komitmen kami memberikan kemudahan kepada PMI karena melalui BNI Taplus ini PMI akan mendapatkan beberapa kemudahan," ujarnya. 

Baca juga : Lepas 390 PMI ke Korsel, Benny Ingatkan Tidak Jadi Pekerja Migran Kaburan

Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu menambahkan pendaftaran PMI skema G to G pada tahun 2024 berada diangka paling tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Untuk pendaftaran 2024 ini tembus 62 ribu lebih, ini rekor baru. Selalu saya katakan tahun-tahun sebelumnya yang mendaftar ke Korea itu hanya berada di angka 24 ribu, kemudian terjadi lonjakan yang sangat luar biasa," ujarnya. 

Benny kemudian merinci dari total 62 ribu pendaftar tersebut terbagi untuk beberapa sektor pekerjaan. Antara lain manufaktur 43 300 ribu orang dan sektor perikanan 6229 ribu orang. "Untuk sektor shipbuilding 1.038, untuk servis 1.032 dan servis 2 sebanyak 8.433," jelas dia. 

Baca juga : Hankyu Hanshin Properties Kembangkan Cluster Garcinia Di Kemang Eminence Bogor

Benny juga menyebut bahwa ada penambahan sektor baru untuk skema G to G yaitu sektor shipbuilding. "Sebelumnya hanya ada dua sektor G to G untuk Korea yaitu perikanan dan manufaktur, tapi sekarang sudah ada sektor baru namanya shipbuilding," terangnya. 

"Kemudian servis 1 yang diantaranya terdiri dari penanganan limbah, penerbitan buku, majalah, penanganan cargo udara dan darat dan servis 2 yang meliputi penanganan kerja di hotel, akomodasi dan restoran," tutur Benny. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.