Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ini Biang Kerok Pertumbuhan Industri Kimia Hulu Melorot
Kamis, 29 Februari 2024 14:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat pertumbuhan industri kimia hulu pada tahun lalu minus 0,98 persen. Pertumbuhan ini turun 1,83 persen dibanding periode sebelumnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin, Putu Nadi Astuti saat media workshop media Chandra Asri Group yang bertema “Hilirisasi pada Sektor Industri Kimia dan Peran Sektor Infrastruktur sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” di Bandung, Kamis (29/2/2024).
Baca juga : Langkah Kominfo Tegakkan Aturan Industri Gim Di Indonesia Diapresiasi Publik
Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan sektor industri kimia hulu melambat sangat signifikan sejak 2022. Seperti, kenaikan impor produk bahan kimia dan barang kimia jauh melebihi kenaikan ekspor.
“Ekonomi global sedang mengalami pelemahan, sehingga para produsen di negara lain menargetkan Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasukan barang,” ujarnya.
Baca juga : Mobil Terbang 4 Penumpang Buatan Indonesia, SCBD Ke Bandara Soetta Cuma 8 Menit
Selain itu, kata dia, nilai komoditas ekspor industri kimia hulu, seperti produk turunan minyak kelapa sawit mengalami penurunan karena isu geo-politik global. “Utilisasi industri mengalami penurunan karena volume impor bahan dan barang kimia tidak terkendali,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, sektor industri kimia hulu merupakan industri padat modal karena memerlukan operasi teknologi tinggi. Kemenperin mencatat investasi sektor industri kimia hulu terus tumbuh setiap tahunnya. Tahun lalu, invertasi kimia hulu Rp 68,3 tiliun. Jumlah tersebut tumbuh 38,04 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 49,5 triliun.
Baca juga : Kelola Sampah Plastik, AQUA Jadikan Para Pemulung Industri Ekonomi Sirkular
Untuk meningkatkan industri kimia hulu, Kemenperin menyiapkan beberapa jurus. Pertama, mendorong realisasi investasi meningkatkan utilisasi industri dan daya saing industri. Kedua, meningkatkan daya saing industri kimia hulu.
Lalu ketiga, meningkatkan akses pasar dan melindungi industri domestik. Keempat, meningkatkan program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dan, kelima melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian industri
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya