Dark/Light Mode

Cegah Inflasi Dan Jaga Stabilitas Harga Pangan

Kepala Daerah Harus Rajin Cek Ke Lapangan

Selasa, 5 Maret 2024 07:00 WIB
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah saat kegiatan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 21/02/2024. NG PUTU WAHYU RAMA / RM
Warga antre mendapatkan beras dan sembako murah saat kegiatan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 21/02/2024. NG PUTU WAHYU RAMA / RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Daerah (Pemda) diingatkan bekerja keras menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. Kepala daerah harus rajin turun ke lapangan memantau harga dan kebutuhan bahan pokok masyarakat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo meminta seluruh kepala daerah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, bekerja sama demi menjaga stabilitas bahan pangan.

Arief meminta kepala daerah melakukan tiga hal. Pertama, kepala daerah dapat melakukan gerakan pangan murah.

“Mohon nanti teman-teman Bulog bisa menyampaikan bahwa stok di daerah semua cukup dan bisa bekerja sama dengan Pemda,” kata Arief saat Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa & Idul Fitri 2024, di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca juga : Harga Beras Mahal Bikin Kantong Jebol

Kedua, meminta kepada Pemda menjaga inflasi daerah. Karena itu, perlunya sinergi dengan tim pengendali inflasi masing-masing daerah.

Ketiga, memantau harga pasar, baik di pasar induk, pasar tradisional, maupun pasar ritel. Hal ini dilakukan agar semua harga pangan terpantau aman.

“Karena biasanya baru ada kata jelang puasa, jelang Lebaran, harga sudah naik,” ujarnya.

Kendati begitu, dari hasil pemantauan pasar, terdapat beberapa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang harus dijual maksimum Rp 10.950.

Baca juga : Bayern Munchen Vs Lazio, Lolos Harga Mati

Masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman.

Soal harga beras, Arief mengatakan, harga beras telah mengalami penurunan seiring dengan panen raya.

Pada musim panen kali ini produksi beras mencapai 3-3,5 juta ton. Angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri sebesar 2,5-2,6 juta ton.

“Harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5-2,6 juta ton beras,” jelasnya.

Baca juga : Liga Bola Voli Putri Korea, Megatron Makin Gacor

Arief menyebut, rata-rata harga gabah nasional hari ini sebesar Rp 7.040/kilogram (kg). Padahal harga gabah sebelumnya di atas Rp 8.000/kg. Apabila harga gabahnya berkisar Rp 8.000- 9.000/kg, maka harga beras dapat mencapai Rp 18.000/kg.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.