Dark/Light Mode

Cadangan Berlimpah

Indonesia Harus Bisa Olah Batubara Jadi Energi Bersih

Sabtu, 16 Maret 2024 12:20 WIB
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengolahan Mineral dan Batubara Prof Irwandy Arif (kedua kanan), Ketua Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau (kedua kiri), Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro (kiri) dan Deputy Managing Editor Investor Daily Euis Rita Hartarti pada seminar “Energy for Prosperity;  The Economic Growth Impact of Coal Mining” di Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengolahan Mineral dan Batubara Prof Irwandy Arif (kedua kanan), Ketua Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau (kedua kiri), Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro (kiri) dan Deputy Managing Editor Investor Daily Euis Rita Hartarti pada seminar “Energy for Prosperity; The Economic Growth Impact of Coal Mining” di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

 Sebelumnya 
Menurut Komaidi, batubara memiliki keterkaitan dengan 76 sektor pendukung dari sekitar 186 sektor pendukung di Indonesia.

Komaidi juga mengungkapkan poin penting batubara terhadap listrik. Jika melihat biaya pembangkitan per KWh (kilowatt hour) dari angka-angka yang ada, batubara termurah, bahkan di dalam kelompok fosil.

Baca juga : Simak, Ini 3 Tips Memilih Baju Lebaran Untuk Pria Versi LGS

“Sebagian besar produksi listrik kita saat ini sekitar 66,98 persen dari batubara. Coba diganti PLTU dengan PLTS, akan naik tarifnya 30-an persen. Bahkan dalam realisasinya, kalau backup system dihitung, lebih tinggi lagi biayanya,” katanya.

Komaidi mengatakan perlu bijaksana dalam melihat batubara.

Baca juga : PT Suri Motor Indonesia Terpilih Jadi Mercedes Benz Dealer of The Year 2023

Batubara memang paling kotor dari semua fosil, tapi yang akan mengubah tantangan transisi energi dunia juga ada pada teknologi.

"Jika suatu hari ada teknologi penurunan emisi, masalah batubara sudah selesai," katanya.

Baca juga : Putusan PTUN Bisa Jadi Preseden Buruk

Menurutnya, sebaiknya Indonesia ikut transisi energi tapi pilihan caranya tidak harus didikte negara-negara Eropa.

"Kita negara kepulauan, banyak argumentasi kenapa kita tidak memaksakan diri. Tapi tetap harus ikut arus global,” kata Komaidi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.