Dark/Light Mode

Potensial, Menteri Teten Ingin Bahan Baku Serat Rami Perkuat Industri Tekstil

Sabtu, 30 Maret 2024 18:47 WIB
Menkop UKM Teten Masduki dalam kunjungan kerjanya ke CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera (Rabersa) di Dusun Gandok, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2024). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki dalam kunjungan kerjanya ke CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera (Rabersa) di Dusun Gandok, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2024). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendukung perkembangan komoditas tanaman rami yang menghasilkan serat benang, yang menjadi alternatif bahan baku industri tekstil.

Produktivitas rami dari Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus dan berpotensi menjadi fondasi bagi industri tekstil nasional.

“Kami di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sedang menghadapi upaya untuk melindungi industri tekstil dan turunannya seperti konveksi, di mana tekstil kita sulit bersaing dengan Cina karena saat ini didominasi oleh bahan baku impor. Maka, produktivitas rami yang sangat bagus, berpotensi menjadi fondasi ekonomi kita khususnya di industri tekstil dalam negeri,” kata Teten dalam kunjungan kerjanya ke CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera (Rabersa) di Dusun Gandok, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2024).

Baca juga : Penuhi Aturan Permodalan, Aksi Merger Dan Akuisisi Bakal Kerek Industri Asuransi 

Teten melihat, apa yang dilakukan CV Rabersa sebagai dalam mengolah tanaman rami menjadi serat alam meski dalam tahap yang sederhana, namun dilakukan melalui proses setara industri.

Kualitas produk yang dihasilkan pun tak kalah bagus dengan produk pakaian yang ada di pasaran.

“Tinggal industri ini ekosistemnya semua dimodernisasi. Jika nanti rami dijadikan sumber serat nasional, maka serat rami menjadi bahan baku yang dihasilkan dari hasil bumi Tanah Air yang melibatkan petani kecil di ladang yang kemudian menjadi kekuatan ekonomi,” ujarnya.

Baca juga : Resmikan Dealer Di Tulang Bawang, Fuso Perkuat Layanan Lintas Timur

Ia menegaskan, di sektor hilir, industri tekstil bisa dikatakan sudah lebih baik dibanding sektor hulunya. Di mana bahan baku tekstil belum tersedia banyak di Indonesia, sehingga masih didukung oleh bahan baku impor.

“Sirkular ekonomi dari serat rami sangat besar. Daunnya bisa untuk pakan ternak kambing atau domba, biomassa ternak dimanfaatkan untuk pupuk organik, bulu dombanya pun dipakai menjadi benang wool artinya ini zero waste. Benefit sirkular ekonomi tak kemana-mana dinikmati oleh petani lagi,” ucap Teten.

Saat ini, Indonesia tengah menyiapkan modest fashion lewat event dunia. Jika tidak punya kekhasan, maka akan sangat sulit bersaing dengan negara lain seperti London dan Turki di industri modest fashion dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.