Dark/Light Mode

Green Hut dengan Integrasi Mikro Surya sebagai Pemanfaatan Energi Terbarukan

Kamis, 11 April 2024 21:49 WIB
Desain 3D Perencanaan Green Hut (Sumber: Dok Pibadi, 2024)
Desain 3D Perencanaan Green Hut (Sumber: Dok Pibadi, 2024)

Pendahuluan

Perubahan iklim menjadi persoalan global yang harus segera ditangani. Berbagai alasan penyebab hal tersebut tidak lepas dari pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam menangani krisis iklim. Selain itu, ditambah dengan pembangunan infrastruktur menjadi  Infrastruktur meliputi bangunan dan transportasi yang digunakan. Pembangunan infrastruktur hijau merupakan salah satu pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Tujuan dari inovasi infrastruktur hijau yaitu untuk merencanakan infrastruktur hijau yang implementasinya mudah dan bisa dilakukan oleh masyarakat. 

Bangunan hijau atau green building concept adalah konstruksi yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan,penggunaan energi dan sumber daya yang efisien, serta biaya murah, dan memperhatikan  aspek kesehatan, kenyamanan penghuninya yang saling berkesinambungan (Karuniastuti, 2015). Bangunan hijau biasanya sering diimplementasikan pada infrastruktur yang besar seperti gedung dan rumah.

Menurut Amin dan Rosdiana (2019) di Indonesia, gedung yang ramah lingkungan atau green building sudah mulai direalisasikan baik pada gedung yang akan dibangun maupun yang terbangun. Beberapa bangunan gedung di kota besar seperti DKI Jakarta dan Kota Surabaya sudah menerapkan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH).

Baca juga : Gandeng China Energy, PLN Indonesia Power Kaji Pengembangan Energi Hijau

Meskipun memberikan dampak positif yang begitu besar, tetapi konsep bangunan ini juga masih memerlukan waktu, biaya dan luas areal yang cukup besar sehingga dalam usaha realisasinya juga membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsep yang lebih sederhana yang nantinya dapat direalisasikan dengan mudah dan lebih strategis serta tidak hanya berkaitan dengan bangunan saja akan tetapi ada unsur pendukung seperti transportasi berkelanjutan sehingga akan menciptakan suatu hubungan yang sinergis.

Pembahasan 

Bangunan Hijau pada dasarnya merupakan bangunan pada ukuran yang relatif besar dan dana yang cukup besar. Pada dasarnya membangun sebuah infrastruktur dapat dilakukan dengan membangun dari skala yang kecil. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pembangunan sebuah fasilitas umum. Maka dari itu, muncul inovasi berupa ide yaitu Green Hut atau Gubuk hijau yang dimungkinkan menjadi implementasi hal kecil yang dapat dilakukan dan dapat dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah.

Green Hut ini memberikan konsep sederhana yaitu proses water management atau manajemen pemanfaatan air sehingga air tidak terbuang sia -sia. Selain itu, Green Hut juga menggunakan energi terbarukan sehingga ramah lingkungan yang mana teknologi ini dimaksudkan untuk menunjang transportasi berkelanjutan seperti sepeda listrik. 

Green Hut terbagi menjadi beberapa bagian yang saling berkorelasi satu sama lain sehingga menjadi suatu sistem yang tidak terpisahkan. Adapun bagian pada gubuk hut adalah sebagai berikut :

  • Atap rumput yaitu atap yang ditumbuhi oleh rerumputan tertentu. Inovasi atap rumput yaitu dengan menggunakan seng datar tidak berlubang yang di atasnya dipasang kayu atau besi kecil dengan jarak tertentu yang dibuat seperti marka jalan. Kemudian diletakkan serabut kelapa dan tidak boleh tinggi dari kayu. Kemudian dilakukan peletakan media tanaman berupa tanah yang telah diberi pupuk. Tahap akhirnya dilakukan penambahan bibit tanaman rumput atau yang lainnya.
  • Kolam ikan yang berada di bawah gubuk yang digunakan untuk memelihara ikan sekaligus menjadi bak penampungan air dari proses filtrasi air dari atap. Air kolam ini juga digunakan untuk mengaliri tanaman yang berada di atap gubuk. Hal ini terintegrasi dengan sistem pompa tenaga surya dan rangkaian pipa yang digunakan untuk jalan sirkulasi air secara vertikal yang berada di sebelah kiri gubuk.
  • Filter yang dipasang di pipa yang berfungsi untuk menyaring air dari atap sehingga air di kolam tidak keruh ketika air turun ke kolam. Selain itu, hal ini mencegah sedimentasi pada kolam sehingga pada bagian ini perlu adanya perawatan berkala agar tidak terjadi penyumbatan oleh material tanah. 
  • Bagian inti gubuk yang berbentuk rumah panggung dimana bagian bawahnya terdapat kolam ikan. Dinding gubuk terbuat dari kayu atau triplek.
  • Pada bagian samping kiri terdapat stasiun pengisian baterai untuk kendaraan sepeda atau motor listrik tenaga surya. Selain itu, stasiun ini juga bisa untuk mengecas alat elektronik lainnya. Panel surya di pasang pada bagian atas gubuk atau bisa berada di samping gubuk menyesuaikan kondisi tempat.
  • Infrastruktur pendukung lainnya berupa jalan khusus untuk sepeda listrik juga bisa didesain agar memberikan kenyamanan terkait mobiitas transportasi ramah lingkungan. 

Baca juga : Dengan Teknologi Digital, Tenaga Kesehatan Mampu Berikan Pelayanan Terbaik

Ide Green Hut merupakan solusi yang menghadirkan pendekatan yang lebih sederhana dan terjangkau dalam mengintegrasikan konsep bangunan hijau. Sementara bangunan hijau pada umumnya melibatkan infrastruktur besar yang memerlukan investasi finansial yang substansial, Green Hut memberikan alternatif berkelanjutan dalam skala yang lebih kecil. Green Hut memiliki dua aspek kunci yang mendefinisikan keberlanjutannya.

Pertama, ia menekankan pada manajemen air yang efisien. Ini berarti tidak hanya mencegah pemborosan air, tetapi juga mengintegrasikan sistem yang memungkinkan air digunakan secara bijak dan dirawat untuk berbagai keperluan, termasuk mengalirkan air hujan ke dalam kolam ikan dan menyirami tanaman di atap. Dengan pendekatan ini, Green Hut tidak hanya menghemat air, tetapi juga meminimalkan pembuangan limbah cair.

Kedua, Green Hut menggunakan sumber energi terbarukan, terutama tenaga surya, yang dapat membantu mencapai tujuan lingkungan dan berkelanjutan. Energi surya adalah solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi Green Hut, terutama untuk pengisian sepeda listrik dan keperluan sehari-hari di dalamnya. Konsumsi energi yang lebih hemat dan penggunaan teknologi energi terbarukan adalah langkah penting dalam menjaga dampak lingkungan Green Hut sekecil mungkin.

Selain fokus pada aspek teknis, Green Hut juga membuka peluang bagi partisipasi masyarakat yang lebih aktif dalam upaya lingkungan. Ini menjadi jembatan yang menghubungkan konsep bangunan hijau dengan masyarakat lokal, dengan mengajak mereka untuk ikut serta dalam perencanaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan fasilitas ini. Dengan menggabungkan sumber daya dan pengetahuan komunitas, Green Hut menciptakan peluang nyata untuk membentuk budaya berkelanjutan yang lebih luas.

Gambar 1. desain 2D Perencanaan Green Hut (Sumber : Pribadi, 2024)

Baca juga : Kemenangan Atas Vietnam Patut Disyukuri, Daya Dobrak Lini Depan Jadi Catatan

Namun demikian, pembangunan infrastruktur tidak akan terlepas dari adanya kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari Green Hut adalah area yang digunakan tidak perlu luas. Pada dasarnya,  gubuk hijau bisa untuk pos ronda, rest area, sarana ruang keluarga, dan homestay sederhana. Maka dari itu area yang tidak luas dan fleksibel serta ramah lingkungan menjadikan inovasi yang perlu dikembangkan.

Gambar 2. desain 3D Perencanaan Green Hut (Sumber : Pribadi, 2024)

Meskipun terdapat kelebihan, adapun beberapa kelemahan yang mungkin menjadi persoalan. Kelemahannya adalah saat musim hujan bisa jadi air kolam meluap, tenaga panel surya tidak berfungsi karena minim energi panas matahari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan sebuah perencanaan sistem drainase yang mana dibuat sebuah parit sehingga air tidak menuju pada kolam. Selain itu, pada sekitar Green Hut tidak dibuat paving block rumput sehingga air hujan dapat terinfiltrasi ke bawah. Selain itu air hujan juga bisa digunakan dengan cara ditampung bak tampung yang selanjutnya untuk menyirami tanaman dengan dibuat.

Kesimpulan

Green Hut menjadi salah satu inovasi yang dapat dikembangkan dalam menangani perubahan iklim global. Implementasi pembangunan yang efektif dan efesien serta skala mikro, tentu dapat mempermudah pengerjaan. Oleh karena itu, Green Hut ini perlu dilakukan guna mendukung adanya regulasi infrastruktur hijau dan transportasi berkelanjutan di Indonesia.

Endra Yuliawan
Endra Yuliawan
Endra Yuliawan, peserta Article Competition NESCS 2024, Mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.