Dark/Light Mode

Iran-Israel Perang, Ongkos Logistik Terancam Naik

Senin, 15 April 2024 17:36 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia usaha melihat konflik Timur Tengah yang terus meluas dengan perang Iran-Israel dapat mendorong kenaikan harga komoditas minyak mentah dan menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah. 

“Kami melihat pemerintah dan dunia perlu mendorong deeskalasi konflik agar tidak memengaruhi kemampuan pemulihan ekonomi dunia,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang, kepada Rakyat Merdeka, Senin (15/4/2024).

Baca juga : KPK Pastikan Jerat Pidana Sang Direktur

Menurut dia, meskipun perekonomian nasional masih terjaga dan solid, yang ditandai dengan cadangan devisa yang solid hingga 140 miliar dolar AS atau setara impor 6,4 bulan, tapi ketergantungan impor terhadap kebutuhan BBM dapat menekan lebih jauh nilai tukar rupiah.

Sebagai dampak perang Iran-Israel, beberapa industri dan tarif logistik kemungkinan besar mengalami kenaikan serta menekan kemampuan daya beli masyarakat. Sektor industri yang bergantung pada bahan baku impor juga terdampak dengan naiknya biaya bahan baku ataupun sektor usaha yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS akan mengalami kenaikan biaya beban utang.

Baca juga : DHL Luncurkan Pusat Logistik Kendaraan Listrik Di Batam

Oleh karena itu, untuk antisipasi terhadap kenaikan harga minyak, tarif logistik, maupun komoditas impor perlu terus menjadi perhatian pemerintah. Sebab, faktor-faktor ini memengaruhi peningkatan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah. 

“Pengendalian fiskal khususnya pada masa transisi kepemimpinan sepanjang tahun ini perlu menjadi faktor yang diperhatikan pemerintah dalam mengkalkulasi dampak tekanan eksternal melalui eskalasi konflik Timur Tengah,” tukasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.