Dark/Light Mode

Pemanfaatan Sampah dalam Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Menuju Indonesia Bersih

Selasa, 23 April 2024 21:53 WIB
Ilustrasi transisi energi hijau (Sumber: estiasynergie.com)
Ilustrasi transisi energi hijau (Sumber: estiasynergie.com)

Abstrak

Seiring dengan meningkatnya konsumsi energi di Indonesia hal ini berdampak terhadap kerusakan alam dan menghasilkan limbah yang dapat mengancam kehidupan manusia. Saat ini mulai dikembangkan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan, Indonesia berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan energi ramah lingkungan dalam menjaga kelestarian alam untuk masa depan dunia yang lebih baik.

Salah satu teknologi ramah lingkungan yang saat ini sedang dikembangkan adalah pemanfaatan sampah organik dan anorganik. Selain untuk mengurangi tumpukan sampah yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca, pengolahan sampah tersebut dapat menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kata Kunci: Sampah, Penerapan Teknologi

Pendahuluan

Baca juga : BSI Genjot Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan Kurangi Emisi Karbon

Tahukah kalian bahwa Indonesia  merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia yaitu sebesar 280,73 juta jiwa yang artinya kebutuhan akan sumber daya energinya cukup besar. Penggunaan energi yang cukup besar ini mengakibatkan kerusakan alam dan menghasilkan limbah sehingga dapat  mengancam kehidupan manusia.

Penerapan teknologi ramah lingkungan terus dikembangkan, dimana Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang mendukung agar penggunaan energi ramah lingkungan  dapat terus dimaksimalkan dan itu merupakan salah satu bentuk kontribusi Indonesia sebagai negara yang dijuluki paru–paru dunia, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speechnya pada acara 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2021 yang diadakan oleh SKK Migas, secara virtual, Selasa (30/11). “Kunci dari seluruh hal tersebut adalah tetap bekerja maksimal, dengan menggunakan teknologi hijau, sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan dan mendukung capaian tujuan utama yaitu mengurangi emisi karbon.

Penggunan teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan sampah atau limbah. Indonesia menghasilkan sampah organik dan anorganik cukup besar sehingga hal tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

Pembahasan 

Meningkatnya permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan meningkatnya laju perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa penggunaan listrik dari tahun ketahun terus meningkat.

Sumber: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

Sumber energi yang ramah lingkungan saat ini sudah mulai diterapkan untuk mengurangi emisi yang berdampak  pada kerusakan lingkungan. Salah satu energi yang sedang diterapkan dan dikembangkan adalah energi yang bersumber dari sampah organik dan anorganik.

Baca juga : Menegakkan Keadilan Dalam Perspektif Ideologi Pancasila

Limbah organik, seperti sisa makanan, limbah pertanian, dan limbah hijau lainnya, dapat diubah menjadi sumber energi melalui beberapa proses. Salah satu cara utama untuk mengubah limbah organik menjadi energi adalah melalui proses bioenergi, yang melibatkan fermentasi atau penguraian bahan organik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan biogas atau bahan bakar cair seperti bioetanol atau biodiesel. Seperti yang diketahui, biogas adalah salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti gas LPG dan bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik. Bahkan, biogas dinilai lebih aman dan hemat dibandingkan gas LPG. Kandungan biogas antara lain CH4, CO2, N2, H2, H2s, dan O2.(Dwi Julianti, materi biologi,2022)

Berdasarkan data yang didapat  oleh KLHK  (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 68,7 juta ton/tahun dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, khususnya sampah sisa makanan yang mencapai 41,27%. Kurang lebih 38,28% dari sampah tersebut bersumber dari rumah tangga. 

Selain itu, sampah organik juga merupakan kontributor terbesar dalam menghasilkan emisi  gas rumah kaca jika tidak terkelola dengan baik. Berdasarkan data KLHK Tahun 2022 juga disebutkan bahwa sebanyak 65,83% sampah di Indonesia masih diangkut dan dibuang ke landfill. Sampah organik sisa makanan yang ditimbun di landfill tersebut akan menghasilkan emisi gas metana (CH4) yang memiliki kekuatan lebih besar dalam memerangkap panas di atmosfer dibandingkan karbon dioksida (CO2). 

Dalam meningkatkan pengolahan limbah organik dan anorganik sangat diperlukan peran pemerintah untuk menentukan kebijakan dan menentukan langkah-langkah yang dapat diambil dari masing-masing Kementerian terkait.

  1. Berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi sumber energi terbarukan.
  2. Mendorong peneliti Indonesia untuk melakukan riset terhadap pengolahan sampah yang efektif dan efisien.
  3. Memberikan subsidi kepada masyarakat yang bersedia mengkonversi energi listrik dari sumber PLN menjadi energi terbarukan, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) 
  4. Berkolaborasi dengan pihak kampus untuk mengedukasi masyarakat dan sekolah-sekolah pentingnya penggunaan energi terbarukan (PLTSa) dan (PLTBg)
  5. Mendorong masyarakat, sekolah, kantor, pusat pembelanjaan, pasar untuk melakukan pemilahan sampah.
  6. Mendorong pembangunan PLTSa dan PLTBg baru di setiap provinsi yang ada di Indonesia dengan menjadikan PLTSa Bantar Gebang dan PLTBg di Riau sebagai percontohan.
  7. Memberikan penghargaan dan memasukkan komponen penilaian pemilahan sampah pada akreditasi sekolah.

Dengan semangat transisi energi terbarukan menuju Indonesia lebih bersih, kita pasti bisa.

Baca juga : Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Pemuda Ansor Menuju Indonesia Emas 2045

Daftar Pustaka

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3501/transisi-energi-melalui-penggunaan-teknologi-hijau-yang-ramah-lingkungan

https://ekon.go.id/publikasi/detail/3501/transisi-energi-melalui-penggunaan-teknologi-hijau-yang-ramah-lingkungan

https://www.zenius.net/blog/pengolahan-limbah-organik

https://ppid.menlhk.go.id/berita/infografis/7061/klhk-ajak-masyarakat-kelola-sampah-organik-jadi-kompos

Fathin Arkan Taqi
Fathin Arkan Taqi
Pelajar SMA Kelas 10, ingin memajukan dengan Indonesia dengan karya prestasi

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.