Dark/Light Mode

Penggunaan Mobil Listrik sebagai Upaya Mengurangi Polusi Udara

Senin, 22 April 2024 13:38 WIB
Polusi udara yang berasal dari mobil. (Foto: plug.id)
Polusi udara yang berasal dari mobil. (Foto: plug.id)

Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bisa dikatakan, perkembangan IPTEK adalah era modern yang merubah semua aspek kehidupan. Dengan kemajuan ini, manusia lebih terbantu dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, khususnya dalam bidang transportasi. Sayangnya, masih banyak dari kendaraan transportasi tersebut yang menggunakan energi konvensional. Energi ini adalah energi yang tidak terbarukan yaitu bahan bakar minyak.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari energi konvensional ini sangat beragam. Yang paling sering kita jumpai adalah polusi udara, mengingat bahwa penggunaan kendaraan transportasi dengan energi konvensional di Indonesia sangat banyak dan bila tidak adanya kontrol serta keberadaan hutan yang dijaga, dapat memperparah iklim Bumi. Udara akan menjadi lebih kotor, dan tak ada lagi oksigen bersih yang bisa dihirup. 

Sayangnya, sedikit masyarakat yang peduli terhadap pencemaran satu ini. Seolah tak tertarik dengan akibat apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sikap acuh tak acuh ini membuat udara khususnya di daerah perkotaan menjadi semakin buruk. Udara yang semakin tercemar salah satunya diakibatkan oleh banyaknya penggunaan transportasi. “Terdapat lebih dari 17 juta sepeda motor, 4,2 juta mobil penumpang, 856 ribu truk, dan 344 ribu bus di Jakarta,” dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema “Transportasi Publik, Solusi Perangi Polusi”, di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (18/09/2023).

Baca juga : DPP Berani Lantik Pengurus Wilayah DKI Jakarta

Menurut Rasio Ridho Sani, pertumbuhan kendaraan bermotor terus meningkat sekitar 5,7 persen per tahun untuk sepeda motor dan 6,38 persen per tahun untuk mobil penumpang. Menandakan bahwa kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang polusi udara terbesar per penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa polusi udara yang ada di Indonesia sangatlah tinggi. Meskipun bila dibandingkan dengan negara lain, polusi udara yang ada Indonesia memang belum seberapa (Mengacu pada ranking yang dirilis IQAir, Indonesia bertengger di posisi ke-14 sebagai negara dengan kualitas udara terburuk), (19/03/2024).

( Gambar 1. Sumber Gambarhttps://www.liputan6.com/lifestyle/read/5494844/jakarta-awali-tahun-baru- 2024-dengan-kualitas-udara-tidak-sehat )

Namun bila kita tidak segera mencoba mencari solusi dan menangani perihal ini, mengingat bahwa penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil memuncak ketika pekan mudik terjadi, tinggal menunggu waktu di mana negara kita bisa bernasib sama atau bahkan lebih buruk dari yang pernah negara lain alami. Perlu kita ingat bahwa polusi udara tentunya berdampak buruk bagi semua aspek kehidupan.

Baca juga : Pejabat Dishub Disanksi

Untungnya dengan perkembangan teknologi, mobil dengan energi listrik telah diciptakan. Mobil listrik ini bisa dikatakan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi maupun emisi gas buang yang dapat mencemari udara, karena tenaga yang digunakan adalah tenaga listrik yang berasal dari baterai. Mobil ini juga tidak memiliki knalpot dan mengandung bahan bakar cair maupun media seperti tangki bahan bakar. Berisikan mesin listrik dan bukan mesin pembakaran. Menggunakan baterai berukuran besar agar dapat menggerakkan motor listrik dan hanya memerlukan cas bila kehabisan tenaga. 

Penggunaan mobil listrik juga dapat dikatakan lebih hemat dari mobil dengan bahan bakar minyak karena tak perlu berulang kali membeli bensin. Hal ini diperkuat dengan informasi sebagai berikut, “Biaya rata-rata untuk mengoperasikan kendaraan listrik di Amerika Serikat adalah 485 dolar AS per tahun, sedangkan rata-rata biaya untuk kendaraan bertenaga bensin adalah 1.117 dolar AS,” kata sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Transportasi Universitas Michigan. 

Dalam artikel U.S Department of Energy, dijelaskan berbagai komponen mengenai mobil listrik sebagai berikut,

 

Baca juga : Klaim Penusukan Di Gereja Australia Aksi Teroris, Polisi Tahan Remaja Pria

( Gambar 2. Sumber Gambar: https://afdc-energy-gov.translate.goog/vehicles/how-do-all-electric-cars- work?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc )

  1. Baterai tambahan: Pada kendaraan ini, terdapat baterai tambahan untuk memberi daya pada aksesori kendaraan.
  2. Port pengisian daya: Memungkinkan kendaraan terhubung ke catu daya eksternal untuk mengisi daya baterai traksi.
  3. Konverter DC/DC: Mengubah daya DC bertegangan tinggi dari paket baterai traksi menjadi daya DC bertegangan lebih rendah untuk menjalankan aksesori kendaraan dan mengisi ulang baterai tambahan.
  4. Motor traksi listrik: Menggunakan tenaga dari baterai traksi. Beberapa kendaraan menggunakan generator motor yang menjalankan fungsi penggerak dan regenerasi.
  5. Pengisi daya terpasang: Mengambil listrik AC masuk yang disuplai melalui port pengisian daya dan mengubahnya menjadi daya DC untuk mengisi daya baterai traksi.
  6. Pengontrol elektronik daya: Unit ini mengatur aliran energi listrik yang dialirkan oleh baterai traksi.
  7. Sistem termal (pendinginan): Sistem ini menjaga kisaran suhu pengoperasian yang tepat untuk mesin, motor listrik, elektronika daya, dan komponen lainnya.
  8. Paket baterai traksi: Menyimpan listrik untuk digunakan oleh motor traksi listrik.
  9. Transmisi (listrik): Transmisi mentransfer tenaga mekanik untuk menggerakkan roda.

Memang benar, hampir semua aspek mengalami dampak buruk dari berkembangnya IPTEK. Tak terkecuali udara. Bila kita lihat, pencemaran udara akibat dari kendaraan transportasi berbahan bakar minyak semakin marak terjadi. Mengingat bahwa tanpa udara yang bersih, manusialah yang pertama kali akan merasakan dampaknya. Di mana tanpa udara yang bersih, pasokan oksigen juga akan semakin menipis. Untungnya, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tak menghalangi manusia untuk mencari solusi terkait masalah yang ditimbulkan dari pemenuhan kebutuhan yang tak terbatas.Dengan adanya mobil listrik yang menggunakan sumber utama baterai yang dapat dicas ulang, teknologi ini bisa menjadi harapan manusia di masa depan.

Namun, biaya yang diperlukan dalam pengembangan teknologi ini cukup tinggi. Harapannya, di masa yang akan datang, teknologi ini bisa lebih berkembang dan dapat menjangkau semua kalangan masyarakat khususnya di Negara Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus memulai perubahan dari diri sendiri untuk meminimalisir polusi udara akibat dari alat transportasi dengan energi konvensional seperti tindakan berikut,

  1. Menggunakan transportasi umum.
  2. Tidak menggunakan transportasi pribadi bila jarak yang dituju dekat (membiasakan diri untuk berjalan ketika berpergian ke tujuan terdekat).
  3. Menanam dan melakukan reboisasi hutan serta tetap menanam beberapa pohon di dekat lingkungan padat penduduk.
  4. Mematikan kendaraan ketika berhenti di lampu merah.
Rafa Adrienne
Rafa Adrienne
Pelajar

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.