Dark/Light Mode

Energi Terbarukan: Solusi Krisis Iklim

Senin, 22 April 2024 09:20 WIB
Pembangkit listrik tenaga angin, salah satu energi alternatif untuk solusi krisis iklim (Foto: Kementerian ESDM).
Pembangkit listrik tenaga angin, salah satu energi alternatif untuk solusi krisis iklim (Foto: Kementerian ESDM).

Dalam menghadapi krisis iklim yang semakin parah, energi terbarukan menjadi secercah harapan, menawarkan solusi berkelanjutan untuk memitigasi dampak perubahan iklim. Ketika dunia sedang bergulat dengan kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan sumber energi terbarukan telah menjadi strategi yang sangat penting. Artikel ini mengeksplorasi pentingnya energi terbarukan dalam memerangi krisis iklim dan menyoroti potensi transformatifnya dalam membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Urgensi Krisis Iklim

Krisis iklim, yang ditandai dengan meningkatnya suhu global, peristiwa cuaca ekstrem, dan mencairnya lapisan es, menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ekosistem, perekonomian, dan masyarakat di seluruh dunia. Pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit energi masih menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca, sehingga memperburuk keadaan darurat iklim. Tindakan mendesak diperlukan untuk melakukan transisi menuju energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk menghindari konsekuensi bencana.

Peran Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan, termasuk tenaga surya, angin, pembangkit listrik tenaga air, biomassa, dan panas bumi, menawarkan jalur yang memungkinkan untuk melakukan dekarbonisasi sektor energi dan memitigasi dampak perubahan iklim. Berbeda dengan bahan bakar fosil, energi terbarukan berasal dari sumber yang dapat diperoleh kembali secara alami, sehingga menyediakan pasokan energi yang tidak ada habisnya dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya yang melimpah ini, masyarakat dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan dan melakukan transisi menuju masa depan rendah karbon.

Teknologi energi terbarukan menawarkan banyak keunggulan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional, termasuk:

Baca juga : SUN Energy Terapkan Operasional Bisnis Rendah Karbon

1. Berlimpah dan Berkelanjutan: Sumber energi terbarukan berlimpah dan tersedia, menawarkan alternatif berkelanjutan terhadap cadangan bahan bakar fosil yang terbatas.

2. Bersih dan Ramah Lingkungan: Berbeda dengan bahan bakar fosil, pembangkitan energi terbarukan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang minimal atau tidak sama sekali, sehingga mengurangi polusi udara dan mengurangi dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Peluang Ekonomi: Sektor energi terbarukan menghadirkan peluang ekonomi yang signifikan, termasuk penciptaan lapangan kerja, inovasi teknologi, dan investasi pada infrastruktur energi ramah lingkungan.

4. Ketahanan Energi: Diversifikasi sumber energi melalui energi terbarukan akan meningkatkan ketahanan energi dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor dan pasar energi global yang bergejolak.

5. Ketahanan terhadap Perubahan Iklim: Investasi pada infrastruktur energi terbarukan akan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dengan mendesentralisasikan produksi energi, meminimalkan gangguan, dan memperkuat kapasitas adaptif.

Meskipun energi terbarukan memiliki manfaat yang menjanjikan, terdapat beberapa tantangan dan hambatan yang menghambat penerapan energi terbarukan secara luas, termasuk:

Baca juga : Neraca Pembayaran RI Surplus Rp 134 T

1. Intermiten dan Variabilitas: Sifat sumber energi terbarukan yang bersifat intermiten seperti tenaga surya dan angin menimbulkan tantangan terhadap integrasi jaringan listrik dan penyimpanan energi, sehingga memerlukan solusi inovatif untuk memastikan keandalan dan stabilitas.

2. Keterbatasan Teknologi: Meskipun ada kemajuan dalam teknologi energi terbarukan, keterbatasan tertentu, seperti kapasitas penyimpanan energi, efisiensi, dan skalabilitas, perlu diatasi untuk mengoptimalkan kinerja dan daya saingnya.

3. Kerangka Kebijakan dan Peraturan: Dukungan kebijakan yang tidak memadai, hambatan peraturan, dan subsidi bahan bakar fosil menghambat transisi ke energi terbarukan dan mendukung status quo, sehingga menghambat penetrasi pasar dan investasi dalam solusi energi ramah lingkungan.

4. Kebutuhan Infrastruktur dan Investasi: Transisi menuju energi terbarukan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, modernisasi jaringan listrik, serta penelitian dan pengembangan untuk mengatasi kendala infrastruktur yang ada dan meningkatkan penerapannya secara efektif.

5. Pertimbangan Sosial Ekonomi: Distribusi manfaat energi terbarukan yang adil, mengatasi kemiskinan energi, dan memastikan inklusi sosial dan keterlibatan masyarakat merupakan pertimbangan penting untuk mendorong transisi energi yang adil dan meningkatkan penerimaan sosial.

Mengatasi krisis iklim memerlukan upaya bersama dari pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil, dan individu untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan mencapai ketahanan dan keberlanjutan iklim. Strategi utama untuk memajukan penerapan energi terbarukan meliputi:

Baca juga : Kemenperin Gencar Terbitkan Sertifikat TKDN Industri Kecil

1. Dukungan dan Insentif Kebijakan: Pemerintah harus menetapkan kebijakan yang mendukung, termasuk target energi terbarukan, mekanisme penetapan harga karbon, subsidi, dan insentif untuk merangsang investasi, inovasi, dan penyerapan pasar terhadap teknologi energi terbarukan.

2. Penelitian dan Inovasi: Investasi berkelanjutan dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi energi terbarukan sangat penting untuk mengatasi hambatan teknologi, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan keandalan dan kinerja sistem energi terbarukan.

3. Investasi Infrastruktur: Meningkatkan investasi pada infrastruktur energi terbarukan, modernisasi jaringan listrik, penyimpanan energi, dan jaringan transmisi sangat penting untuk memfasilitasi integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik dan memastikan pasokan energi yang andal dan tangguh.

4. Kolaborasi dan Kemitraan: Kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil, sangat penting untuk meningkatkan keahlian, sumber daya, dan tindakan kolektif dalam memajukan penerapan energi terbarukan dan mengatasi tantangan bersama.

5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran, mendorong efisiensi energi, dan menumbuhkan budaya keberlanjutan sangat penting untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam mengadopsi solusi energi terbarukan, mengurangi konsumsi energi, dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Energi terbarukan mempunyai potensi besar dalam menghadapi krisis iklim dan mewujudkan masa depan energi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan sumber daya terbarukan dan merangkul inovasi teknologi, masyarakat dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keamanan energi, menciptakan peluang ekonomi, dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Namun, mewujudkan potensi penuh energi terbarukan memerlukan upaya bersama, kebijakan yang berani, dan tindakan kolektif untuk mengatasi hambatan yang ada dan mempercepat transisi menuju sistem energi rendah karbon, berketahanan, dan adil. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan transformatif energi terbarukan untuk menjaga planet kita demi generasi sekarang dan masa depan.

Fadhila 'Ilmi'aliya Alfajr
Fadhila 'Ilmi'aliya Alfajr
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.