Dark/Light Mode

Penggunaan Alat-Alat Gym sebagai Sumber Energi Listrik Terbarukan

Jumat, 19 April 2024 22:42 WIB
Pemanfaatan energi yang tersedia di pusat kebugaran menjadi energi listrik. (Foto: Istimewa)
Pemanfaatan energi yang tersedia di pusat kebugaran menjadi energi listrik. (Foto: Istimewa)

Latar Belakang

    Berdasarkan survei dari Asia Pacific Health Priority 2023 menyatakan bahwa sebagian besar responden atau sekitar 77% di Indonesia menjadi lebih peduli dengan pentingnya gaya hidup sehat akibat dari pandemi covid-19. Alhasil, tren-tren gaya hidup sehat seperti berolahraga baik secara individu maupun kelompok terus meningkat. Salah satunya adalah berolahraga di pusat kebugaran yang ditandai dengan banyaknya fitness centre atau pusat kebugaran di sejumlah kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Tangerang Selatan. Hal ini berbanding lurus dengan penggunaan energi listrik yang terus meningkat. 

Sebuah pusat kebugaran sederhana membutuhkan energi listrik untuk pencahayaan, pendingin ruangan atau kipas angin, mengoperasikan alat seperti treadmill, komputer atau sistem untuk keperluan admin, dan kebutuhan sanitasi seperti pompa air. Pencahayaan memainkan peran penting untuk menarik atensi dan membuat konsumen. Sehingga sebagian besar pusat kebugaran menggunakan ekstra lampu agar terlihat terang dan menjadikannya tempat yang cocok untuk membuat konten. Selain itu, sebagian besar pusat kebugaran juga menggunakan pendingin ruangan demi kenyamanan konsumen. Sebagai contoh, berdasarkan hasil survei lapangan di Depok Sport Center, sebuah pusat kebugaran membutuhkan energi listrik sebesar 22 kWh per hari belum termasuk kebutuhan tambahan seperti sound system dan sejenisnya. 

    Secara tidak langsung, hal ini membawa dampak buruk bagi lingkungan karena Indonesia masih sangat bergantung pada energi tidak terbarukan yang mencemari lingkungan. Berdasarkan data pada tahun 2021, 81% energi listrik di Indonesia masih berasal dari batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Sedangkan energi listrik terbarukan masih sangat minim atau sekitar 19%. 

    Oleh sebab itu, saya sebagai peneliti melihat potensi yang dimiliki oleh pusat kebugaran untuk menjadi salah satu pionir dalam energi terbarukan. Dengan cara mengolah energi yang ada menjadi energi listrik dan mengintegrasikan alat-alat tersebut untuk menciptakan pusat kebugaran yang lebih ramah lingkungan.

Cara Kerja

    Terdapat berbagai jenis mesin yang memiliki potensi untuk menjadi penghasil energi listrik, antara lain treadmill, sepeda statis, rowing machine, lat pulldown machine, cable machine,  dan elliptical machine. Secara umum, energi listrik dihasilkan dengan prinsip atau cara kerja dinamo. Dimana gerakan yang dilakukan oleh pengguna mesin disambungkan ke dinamo lalu energi yang dihasilkan 

    Cara kerja dari alat treadmill adalah dengan menggunakan dinamo yang kemudian disambungkan ke baterai. Setiap kali alat digunakan, maka akan memutar dinamo lalu energi yang dihasilkan diproses oleh alat-alat listrik yang nantinya akan ditransfer ke baterai. 

Gambar 1.1 Ilustrasi Treadmill

    Sedangkan cara kerja dari alat sepeda statis dan elliptical machine kurang lebih sama dengan konsep dinamo pada sepeda yang mulai populer belakangan ini. Prinsip ini mulai sering digunakan dan dikembangkan oleh beberapa perusahaan ternama. 

Gambar 1.2 Ilustrasi Sepeda Statis dan Elliptical Machine

    Kurang lebih prinsip kerjanya sesuai dengan ilustrasi diatas, bulatan yang menjadi roda disesuaikan dengan alat masing-masing. Keuntungan dari alat ini adalah mudah untuk dibuat karena sudah lama dan banyak diterapkan. 

    Selanjutnya adalah cara kerja dari alat  rowing machine yang menghasilkan energi dengan cara memutar dinamo. Setiap kali alat ditarik maka akan ikut memutar dinamo pada mesin. 

Gambar 1.3 Ilustrasi Rowing Machine

Lat pulldown machine dan Cable machine memiliki cara kerja yang sama dimana mesin ditarik oleh manusia dengan beban tertentu yang dihubungkan dengan katrol. Generator akan dihubungkan pada katrol sehingga setiap kali mesin ditarik akan memutar generator dan menghasilkan energi listrik. 

Gambar 1,4 Ilustrasi  Lat Pulldown Machine dan Cable Machine

Analisis SWOT

    Berikut adalah analisis dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari inovasi ini: 

Strength

  • Menjadi terobosan baru dalam sumber energi terbarukan. 

  • Menghemat pengeluaran manajemen pusat kebugaran dalam bidang listrik sehingga meningkatkan peluang berkolaborasi atau diimplementasikan di sejumlah pusat kebugaran. 

  • Inovasi yang baru sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dari masyarakat. 

  • Memanfaatkan energi yang tersedia untuk diubah menjadi energi listrik sehingga tidak terbuang sia-sia. 

  • Mengurangi ketergantungan akan energi listrik yang berasal dari energi tidak terbarukan.  

Weakness

  • Energi yang dihasilkan belum cukup untuk mengakomodir kebutuhan listrik secara keseluruhan, masih diperlukan bantuan dari sumber-sumber yang lain. 

  • Inovasi yang masih terbilang baru sehingga perlu dipelajari dan dikembangkan secara lebih lanjut yang membutuhkan ekstra waktu dan tenaga. 

  • Harga alat yang lebih mahal dibanding alat biasa yang dijual di pasaran. 

  • Bahan baku dari baterai yang masih kurang ramah lingkungan seperti nikel, timbal, merkuri, serta kadmium yang  

Opportunity

  • Win-win solution untuk manusia dan lingkungan karena dengan berolahraga maka tubuh akan lebih bugar dan terhindar dari penyakit serta menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan energi tidak terbarukan. 

  • Banyaknya pusat kebugaran di Indonesia khususnya kota-kota besar memaksimalkan potensi kerjasama.

Threats

  • Kesulitan dalam proses perizinan dengan PLN dikarenakan belajar dari pengalaman yang lain, instansi-instansi yang berusaha untuk menggunakan energi terbarukan cenderung dipersulit dalam proses perizinan. 

  • Sedikitnya teknisi yang familiar dengan cara kerja mesin sehingga agak sulit untuk mencari tenaga yang mampu membetulkan mesin apabila rusak. 

Dampak dari Inovasi

    Selama ini, tanpa kita sadari ada sumber yang bisa kita optimalkan untuk menghasilkan energi listrik akan tetapi belum dimaksimalkan padahal memiliki potensi yang besar dan cukup dekat dengan kehidupan masyarakat khususnya di perkotaan yang gemar berolahraga di pusat kebugaran. Dengan pengintegrasian serta penginstalan berbagai alat di pusat kebugaran akan mengurangi ketergantungan kita terhadap energi tidak terbarukan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals ke tuju yaitu energi bersih yang terjangkau lewat inovasi untuk sumber energi terbarukan. 

    Selain itu, solusi ini juga membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Dengan berolahraga secara rutin menggunakan alat-alat tersebut maka akan mencegah obesitas, menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, serta membakar lemak melalui olahraga kardio yaitu treadmill, elliptical training, dan sepeda statis juga melatih otot tangan untuk mencegah sarcopenia atau kehilangan massa otot saat usia senja dan menurunkan resiko diabetes.  

    Olahraga juga telah terbukti menjadi salah satu sarana efektif untuk merawat kesehatan mental. Sebab setiap kali kita berolahraga khususnya kardio maka tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang berguna untuk mencegah depresi dan membawa perasaan senang.

Kesimpulan 

    Penggunaan alat-alat kebugaran untuk menghasilkan energi listrik akan membawa dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat karena mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi tidak terbarukan serta memfasilitasi kebutuhan olahraga masyarakat untuk mencegah penyakit baik dari segi fisik maupun mental. Inovasi ini juga sesuai dengan Sustainable Development Goals atau SDGs yang ketujuh. Kedepannya, inovasi ini perlu dikembangkan dan diimplementasikan dengan cara berkolaborasi dengan pihak ilmuwan atau badan peneliti serta pengusaha tempat kebugaran. 

Daftar Pustaka

Halidi, R. (2023b, Mei 25). Survei APHP 2023: 92 persen orang indonesia makin sadar soal ISU kesehatan pasca-pandemi covid-19. suara.com. https://www.suara.com/pressrelease/2023/05/26/005518/survei-aphp-2023-92-persen-orang-indonesia-makin-sadar-soal-isu-kesehatan-pasca-pandemi-covid-19

Irwanantyo, Wishnu R.F.A. (2011). Redesain Depok Sport Center (Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Efisiensi Energi Operasional dan Pemanfaatan Energi Alternatif yang Ekonomis.

Monika Angelina S
Monika Angelina S
Pelajar yang tertarik dengan isu-isu lingkungan hidup

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.