Dark/Light Mode

Aerophonic Farming pada Solanum tuberosum L (Kentang): Solusi Pangan Berkelanjutan pada Fenomena El Nino

Jumat, 19 April 2024 14:03 WIB
Aerophonic Farming pada Solanum toberosum L (Foto: Istimewa)
Aerophonic Farming pada Solanum toberosum L (Foto: Istimewa)

Kepala Pusat Penelitian Iklim dan Suasana (PRIMA) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian menyatakan bahwa Indonesia saat ini masih dilanda fenomena El Nino meski berada dalam musim hujan 2024. El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur. "Dampaknya ini (El Nino) memperlambat masa musim hujan, curah hujan berkurang, dan (cuaca) lebih kering," ucapnya (Kompas.com, Kamis 18/1/2024). Diperkirakan oleh Edvin Aldrian, El Nino akan berakhir pada awal Mei 2024. 

Kembali melihat data satu tahun lalu, pada tahun 2023 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumpulkan data tentang respon tanaman dalam perubahan iklim. Fenomena tersebut menyebabkan berubahnya respons tanaman sehingga mengganggu produktivitas tanaman itu sendiri, akibatnya produksi buah-buahan menurun 35-75% dan produksi sayuran turun 20-25% dari kondisi iklim normal. Dampak yang akan terasa di masyarakat adalah kelangkaan bahan pangan tersebut sehingga memicu lonjakan harga di pasar. Pertumbuhan tanaman akan terganggu hingga akhirnya menurunkan produksi dan kualitas pada kondisi yang kurang optimum, kenaikan suhu udara yang tinggi juga dapat meningkatkan serangan organisme penggangu tanaman (OPT). 

Sebagai bentuk mengatasi dampak El Nino yaitu kekeringan dan kebakaran hutan, melalui Kemenko PMK RI di akun resmi Instagram-nya, pemerintah akan melakukan upaya-upaya seperti waterbombing, modifikasi cuaca dengan menyebarkan garam sebagai benih hujan, penguatan peran Pemerintah Daerah dan TNI, Polri sebagai garda terdepan pencegahan kebakaran hutan (karhutla), dan dukungan teknis kepada Satgas udara dibawah koordinasi BNPB dan Satgas darat di bawah koordinasi KemenLHK. 

Pemerintah cepat tanggap dalam menghadapi El Nino dengan mengeluarkan kebijakan adanya waterbombing dan modifikasi cuaca. Modifikasi cuaca dapat dilakukan di titik wilayah yang memiliki topografi pegunungan (detikNews). Kebijakan tersebut telah dibuktikan efektivitasnya dengan melihat data bencana yang terjadi di Riau dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau (BPBD Riau) yaitu kebakaran hutan dan lahan (kahutla) di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu yang terjadi pada Kamis (10/8/2023). 

Pemerintah telah menyiapkan upaya-upaya berskala besar demi keberhasilan Negara Indonesia dalam menghadapi El Nino, demikian juga masyarakat Indonesia yang perlu mendukung upaya-upaya tersebut. Pemerintah sebagai regulator kebijakan perlu melakukan sosialisasi merata untuk mengatasi fenomena El Nino kepada masyarakat dengan praktek secara berkesinambungan. Salah satu solusi yang tepat untuk menghadapi fenomena El Nino adalah dengan menerapkan aerophonic farming. Aerophonic farming adalah teknik modern untuk menumbuhkan tanaman pertanian dengan memberikan larutan nutrisi di udara tanpa tanah. Menurut penelitian Boy Macklin Pareira Prawiranegara, Wahyu Kristian Sugandi, Rafly Januar Akbar, Yogina Lestari Ayu Situmorang, kebutuhan air untuk aeroponik 2x jauh lebih rendah dibanding dengan kebutuhan air saat menerapkan float yaitu hanya 47 liter. 

Baca juga : Pertamina Dan Bakrie Group Kembangkan Infrastruktur Riset Berkelanjutan Di IKN

Aerophonic farming ini dapat menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pangan saat menghadapi fenomena El Nino. Teknologi ini juga dapat diterapkan di wilayah-wilayah yang minim lahan pertanian bahkan di dalam ruangan sekalipun. Apabila teknologi ini diterapkan secara serius dan meluas, krisis kesediaan pangan dapat diatasi tidak hanya saat fenomena El Nino terjadi namun juga dapat dijadikan sebagai solusi lahan pertanian di Indonesia yang hilang karena pembangunan. Salah satu contoh dari pengaplikasian aerophonic farming pada tanaman adalah kentang yang juga menjadi salah satu sumber karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Selama aerophonic farming berlangsung, nutrisi kentang didapat melalui hembusan kabut air yang mengandung unsur-unsur hara yang diberikan pada akar tanaman.

 

Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Slameto, Indri Fariroh dan Riza Yuli Rusdiana dengan judul PENERAPAN TEKNOLOGI AEROPONIK UNTUK PRODUKSI BENIH KENTANG DI DESA NGADISARI KABUPATEN PROBOLINGGO, membuktikan bahwa benih kentang dan produksi kentang dapat menggunakan metode pembudidayaan aerophonic farming. Dengan metode awal yaitu persiapan bibit kentang dalam bentuk planlet kemudian di-aklimatisasi menggunakan media arang sekam dan cocopeat yang dalam kondisi jenuh air dan mengandung nutrisi AB mix setelah itu dilakukan penanaman sedalam ±1,5 cm dari pangkal batang, penyiraman air dan pemberian nutrisi tetap dilakukan secara berkesinambungan. Setelah planlet berumur ±3 minggu, planlet dipindahkan dari media arang sekam dan cocopeat ke media aerophonic farming.

Kemudian, planlet atau bibit kentang ditanamkan pada gabus sebagai penyokong berdirinya tanaman dengan melilitkan pada bagian batang dan dimasukkan ke dalam lubang tanam. Demi menjaga kelembaban benih kentang yang telah di-aklimatisasi, perlu dilakukan menyemprotan air menggunakan handsprayer dan setiap 3 hari sekali dilakukan penyiraman nutrisi dengan menggunakan AB mix, perawatan ini berlangsung hingga tanaman menghasilkan umbi mini kentang.

Gambar di atas diambil dari penelitian Slameto, Indri Fariroh dan Riza Yuli Rusdiana dengan judul Penerapan Teknologi Aeroponik Untuk Produksi Benih Kentang di Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo.

Baca juga : Membangun Pangkalan Pendaratan Ramadhan

El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur sehingga memberi dampak memperlambat masa musim hujan, curah hujan berkurang, dan cuaca lebih kering. Pada masa itu, krisis bahan pangan pun memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk terjadi. Kentang sebagai salah satu bahan pangan dapat dibudidayakan tanpa tanah. Jika kegiatan tersebut didukung penuh oleh pemerintah serta segala lapisan masyarakat dan dilaksanakan secara konsisten dan berskala besar maka hasil produksi kentang pun berpotensi memiliki jumlah yang besar. Hal itulah yang nantinya dapat menjadi solusi saat musim kekeringan akibat fenomena El Nino. 

Aerophonic farming sebagai salah satu solusi yang tepat dalam mengatasi krisis bahan pangan akibat kekeringan karena dalam menghadapi fenomena El Nino diperlukan tindakan yang mempertimbangkan efektivitas, efisiensi dan optimal serta antisipatif terhadap pemakaian air. Maka dari itu, diperlukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap penerapan aerophonic farming kepada masyarakat dalam skala besar sehingga dapat mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi serta mencegah masalah yang lebih kompleks akibat fenomena El Nino. Sebelum terlambat, cepat bertindak!

Daftar Pustaka

Erwina R. P., Inten E. P. (2024)  Selain Curah Hujan Berkurang, Ini Beberapa Dampak El Nino,
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/23/070000565/selain-curah-hujan-berkurang-ini-beberapa-dampak-el-nino?page=all

etno Sri H., M. Agung S., et. al. (2022), Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Subsektor Hortikultura
https://epublikasi.pertanian.go.id/pertanianpress/catalog/download/49/46/363?inline=1

Baca juga : KKP Kenalkan Budidaya Perikanan Berkelanjutan Pada Pelajar

Kemenko PMK RI, (2023), Waspada Fenomena El Nino,
https://www.instagram.com/p/Cr2q0QQrH-R/?igsh=bGM5OGI3M3puN255

Kanya Anindita M. (2023), Cara Modifikasi Cuaca di Masa Peralihan Musim, Cek Disini,
https://news.detik.com/berita/d-6868713/cara-modifikasi-cuaca-di-masa-peralihan-musim-cek-di-sini

Admin bpbd, (2023), Tim Darat, Water Bombing Hingga Modifikasi Cuaca Padamkan Karhutla di Inhu,
https://bpbd.riau.go.id/berita/detail/tim-darat-water-bombing-hingga-modifikasi-cuaca-padamkan-karhutla-di-inhu

Faradiba
Faradiba
Siswa SMA Negeri 42 Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.